Tanah Datar, JurnalMinang.Com. News&Web TV. Untuk merealisasikan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dikbud Tanah Datar dengan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Batusangkar yang sudah ditandatangani bulan Desember th 2020 yang lalu maka diadakan penelitian serta pendokumentasian kebudayaan Minangkabau di Tanah Datar. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20/02/2021 di Nagari Pariangan yang merupakan sumber kebudayaan Minangkabau.
“Fokus kegiatan saat ini adalah mendokumentasikan seluk beluk Kawa daun yang merupakan salah satu warisan nenek moyang kita sejak zaman dahulu” jelas Abrar Mukhlis yang merupakan Kabid Kebudayaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kab. Tanah Datar.
Kegiatan pendokumentasian Kawa daun ini dimulai dari tata cara memetik daun kopi, mempersiapkan daun kopi dengan sebuah bilah untuk dikeringkan atau disangrai dengan bara api, kemudian dikeringkan, direbus sampai layak minum. Sebagai informan di Pariangan hadir salah seorang tokoh masyarakat yang memahami warisan budaya ini Aswardi Sutan Tumangguang.
“beliau sangat menguasai seluk beluk Kawa daun ini. Ditambah lagi penjelasan dari Irwan Malin Basa yang merincikan dan menjelaskan seluruh nama nama peralatan yang dibutuhkan untuk proses Kawa daun ini” tambah Rino Rikardo yang mewakili IAIN Batusangkar dan sekaligus sebagai cameraman dan fotografer.
Hasil dokumentasi ini akan didaftarkan menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun ini. “Tahun ini kita akan mendaftarkan Kawa Daun, Silek Tuo, Samba Lado Tulang, Tarain dan Sarafal Anam untuk WBTB” ujar Abrar.
Sebagai informasi, tahun lalu kabupaten Tanah Datar berhasil meraih pengakuan WBTB untuk bidang kebudayaan yaitu Pacu Jawi dengan maestro dan peneliti nya Irwan Malin Basa dari IAIN Batusangkar. “Mudah mudahan tahun ini kita dapat pangkuan WBTB lagi” ujar beberapa staf bidang kebudayaan yang hadir di lokasi acara di Nagari Tuo Pariangan yang sudah terkenal sebagai salah satu desa terindah di dunia. (Red/Jm).
