Jakarta, Jurnal Minang.com. Tertarik dengan kepemimpinan Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM dalam membangun wilayah, pihak PT. Tempo Inti Media Harian Jakarta mengundang Bupati Eka Putra untuk melakukan wawancara eksklusif untuk mengisi sebuah acara yang diberi nama ‘Teras Negeri’ di studio Tempo lt. 5 Gedung Tempo jl. Palmerah Barat, No. 8 Jakarta, Senin (5/6).
Kehadiran Bupati Eka Putra memenuhi undangan tersebut disambut langsung oleh Pimpinan Redaktur Tempo Ali Nur Yasin bersama Redaktur Tempo Inti Media Harian Meiky Syofyansya, Media Manager Sajalih Kaisan serta beberapa staf PT. Tempo Inti Media Harian. Sementara ikut mendampingi dalam rombongan Bupati Asisten Administrasi Umum Jasrinaldi, Kepala Dinas Kominfo Yusrizal dan Kabag Prokopim Dedi Tri Widono.
Pada saat wawancara eksklusif antara Bupati Eka Putra bersama PT. Tempo Ali Nur Yasin, beberapa hal terkait dengan program unggulan daerah Tanah Datar terkait dengan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dibahas. Berikut hasil wawancara eksklusif tersebut.
Ali Nur Yasin: Tanah Datar merupakan daerah agraris, bagaimana program bapak untuk membantu masyarakat?
Eka Putra: Benar, Kabupaten Tanah Datar sebagian besar penduduknya berpenghasilan sebagai petani, untuk itu kami membuat program yang bernama Bajak Sawah Gratis. Gratis ini bukan slogan saja. namun semuanya mulai dari operator, bahan bakar dan juga alsintan nya ditanggung Pemerintah Daerah.
Selain program bajak sawah gratis, di bidang pertanian kami juga ada program asuransi padi dan asuransi sapi.
Ali Nur Yasin: Nah, kalau ternak bagaimana mekanismenya pak?
Eka Putra: Untuk asuransi ternak tidak semua masyarakat mau ikut, karena syaratnya harus dipasang eartag di telinga sapi, jadi tidak semua masyarakat mau. Tapi dari target kita tahun lalu 2000 ekor tercapai 100%, begitu juga dengan asuransi padi, capaian kita juga 100%.
Caranya, kalau sapi yang diasuransikan mati atau hilang kami akan ganti dengan satu ekor sapi, tapi kalau sakit dan sempat disembelih itu akan diganti 50%, begitu juga dengan asuransi padi, kalau padi gagal panen atau diserang hama kita akan ganti semuanya. Di sisi ekonomi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat, karena tidak ada kerugian yang akan ditanggung oleh masyarakat petani kita, ini juga menyangkut dengan pengendalian inflasi daerah.
Ali Nur Yasin: Nah ini menarik pak Eka, Tanah Datar kan mendapat penghargaan dari Kementerian Keuangan karena mampu mengendalikan inflasi daerah, bahkan menjadi yang terbaik di wilayah Sumatera. Nah, apa resepnya ini pak?
Eka Putra: Pertama kita kawal komoditinya, terutama cabe, bawang merah, beras dan telur yang merupakan penyumbang inflasi terbesar, ada satu lagi yang menarik yaitu jengkol. Ya, ketika harga ini tidak stabil dan tinggi akan menyebabkan inflasi. Akhirnya komoditi ini harus kita kawal, sehingga harganya bisa tetap terjaga.
Pak Ali dan seluruh kru harus datang ke Tanah Datar langsung, karena Saya yakin setelah dari sana pikiran kita akan fresh kembali,” pungkasnya. (Kasdi Ray/Red.Jm)