Pariangan, Jurnal Minang.com. Di Tanah Datar banyak tradisi adat atau tata cara dalam rangka memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Besar Muhammad, SAW. Tradisi ini pun sudah turun-temurun dari nenek moyang, hingga kini masih ada dan terus dipertahankan oleh masyarakat.
“Banyak cara yang dilakukan dalam memperingati Hari Besar Islam seperti peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad. SAW 1445 H di Surau Wahda Galanggang Jorong Sikaladi Nagari Pariangan Kecamatan Pariangan ini yang menggelar Dzikir bersama,” ucap Bupati Eka Putra, SE, MM.
Hal itu dikatakannya ketika hadir langsung pada peringatan Maulid Nabi Muhammad.SAW tersebut, Kamis malam (09/11).
Bupati Eka Putra katakan, kegiatan Dzikir Al Barzanji, Shalawat dan Doa bersama masyarakat Jorong Sikaladi yang digelar ini dilakukan oleh para orang tua atau generasi yang sudah tua dan sebaiknya ini juga dilanjutkan kepada genersi muda agar tradisi seperti ini tidak kian pudar tergerus kemajuan zaman.
“Mari kita lanjutkan tradisi adat seperti ini kepada generasi penerus, sehingga tidak hilang dimakan zaman dan meramaikan masjid ataupun surau dengan kegiatan keagamaan, kembali ke surau. Sehingga upaya menjadikan Tanah Datar menjadi kabupaten madani dan kabupaten tahfizh bisa kita wujudkan, kemajuan zaman kita ikuti namun dengan tidak melupakan tradisi lama,” ucapnya.
Bupati Eka juga sebut, keberadaan Surau Wahda yang berada di pinggir jalan ini sangat strategis sebagai persinggahan bagi umat muslim yang akan melaksanakan ibadah ditambah lagi lokasi parkir kendaraan yang memadai.
Lebih jauh, Bupati Eka Putra berpesan kepada jamaah agar mentransfer ilmunya kepada yang muda-muda, “ke masjid, surau, ataupun mushalla shalat berjamaah, mengaji belajar agama namun juga belajar adat begitu juga dengan bundo kanduang seperti apa sumbang duo baleh,” ulasnya.
Pengurus Surau Wahda, Aziar menyampaikan ucapan terima kasih dan ungkapkan rasa syukur atas kehadiran Bupati Eka Putra ke Surau tersebut.
“Terima kasih Pak Eka Putra atas kehadirannya pada acara dzikir bersama ini, dan alhamdulillah sifat kegotong-royongan masyarakat yang cukup tinggi maka acara ini dapat terlaksana dengan baik dan Insyah Allah tahun 2024 mendatang surau ini akan diresmikan dan akan diadakan penyembelihan kerbau dari itu dimohonkan juga kehadiran Pak Eka,” ucapnya.
Aziar menyebut terkait pembangunan surau kedepan akan terus dilanjutkan dengan semangat kegotong-royongan dan dengan perencanaan anggaran mencapai Rp1 milyar lebih.
Turut hadir pada acara tersebut Wakil Ketua DPRD, Saidani, Camat Pariangan, Mulkhairi, Forkopimca, Wali Nagari Pariangan, Tokoh Perantau Dr. H. Ahmad Fauzi, M.Si, Tokoh Masyarakat dan undangan lainnya. (Kasdi Ray/Red.Jm)