X Koto, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM letakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Balai Adat Nagari Koto Laweh. Pembangunan Balai Adat ini pun didukung sepenuhnya oleh seluruh niniak mamak dan masyarakat nagari.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat nagari Koto Laweh yang telah bahu membahu dan bergotong royong, sehingga hari ini kita bisa melakukan peletakan batu pertama pembangunan balai adat nagari Koto Laweh ini,” kata Bupati Eka dalam sambutannya usai peletakan batu pertama, Selasa (14/2/2023) di aula kantor wali nagari Koto Laweh.
Walau dengan keterbatasan anggaran, tambah Bupati panitia bersama seluruh masyarakat akhirnya bisa melakukan kegiatan ini.
“Namun ini tidak hanya sampai disini saja, karena hari ini banyak tokoh yang hadir. Untuk itu jangan kita tinggalkan panitia pembangunan balai adat ini sendirian, mari kita bersama-sama Badoncek untuk pembangunan balai adat ini,” ajak Bupati Eka sembari memulainya dengan menyumbangkan uang 5 juta rupiah yang langsung diiringi oleh para tokoh yang juga hadir sehingga ketika itu terkumpul uang untuk pembangunan balai adat sebanyak 77 juta rupiah lebih.
Bupati Eka juga berharap agar budaya Badoncek seperti ini tetap berjalan, karena dari sini kebersamaan dan kekompakan masyarakat bisa terlihat. “Kita jangan takut kalau ingin berbuat sesuatu yang baik. Yakinlah, kita tidak sendiri dan Saya sangat bangga karena budaya gotong royong di Tanah Datar khususnya di nagari Koto Laweh ini masih ada. Saya sebagai kepala daerah mengucapkan terima kasih, mari kita pertahankan budaya gotong royong ini bersama-sama,” ajaknya.
Ketua KAN Koto Laweh Angku Dt. Mudo Tagak Tunjuak yang juga sebagai ketua panitia pembangunan balai adat menyampaikan bahwa pembangunan balai adat ini merupakan tugasnya bersama-sama dengan niniak mamak yang lain.
“Pembangunan balai adat ini sebagai wujud nyata dan upaya kami untuk terus menjaga dan melestarikan adat dan budaya yang sudah ada turun temurun dari nenek moyang kita sejak dulunya. Kami tidak ingin apa yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita dulu kelak akan punah secara perlahan seiring dengan perubahan zaman,” sampainya.
​Sementara tokoh masyarakat setempat Im Trisno Sutan Tuma’ Alam di kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada niniak mamak yang sangat peduli terhadap kelestarian adat dan budaya.
“Ini tanggung jawab kita bersama, untuk itu kita harus punya andil disini agar pembangunan balai adat ini bisa segera kita selesaikan. Kalau pembangunan ini tidak berjalan dengan baik, tentu kita sebagai anak kemenakan yang harus bertanggungjawab untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Wali nagari Koto Laweh R. Dt. Bandaro Gapuang berharap pembangunan balai adat ini mendapatkan dukungan dari anggota legislatif baik pusat, provinsi dan juga kabupaten begitu juga dengan Pemda Tanah Datar sendiri.
Penulis | : Kasdi Ray |
Editor | : Redaksi Jurnal Minang |