Analisa Hasil Dua Lembaga Survey Terhadap Paslon Bupati di Tanah Datar, Siapa yang Benar?

Oleh: Muhammad Intania, SH
(Advokat & Pengamat Sosial Politik)

Proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) Tahun 2024 untuk Kabupaten Tanah Datar menjadi menarik untuk diikuti karena hanya menyajikan 2 pasang Paslon sehingga memudahkan publik untuk memetakan kelompok pendukung masing masing paslon di lapangan dan juga akan memudahkan untuk menentukan pilihan pada hari pencoblosan nantinya.

Dengan demikian, maka saat ini terbentuk 3 kelompok yaitu kelompok pertama yang disebut kelompok pendukung fanatik, yang kedua kelompok pendukung lawan politik kelompok pertama, dan yang ketiga disebut kelompok massa mengambang (swing voter), yang masih belum menentukan sikap politik sehingga masih ada potensi bergabung ke salah satu dari dua kelompok tadi.

Pengelompokan tersebut dapat netizen baca dari hasil survey yang disajikan oleh dua lembaga survey independen yang dipakai oleh masing masing paslon yang dilaksanakan pada pertengahan dan akhir bulan September 2024 ini.

Survey pertama dilakukan oleh paslon No, 2 Eka Putra – Ahmad Fadly yang memakai jasa lembaga survey Liberte Institute pada tanggal 10 s/d 16 September 2024. Sedangkan survey kedua dilakukan oleh Paslon No. 1 Richi Aprian – Donny Karsont yang memakai jasa lembaga survey Political Analize yang dilaksanakan pada tanggal 19 s/d 22 September 2024.

Tentu saja netizen harus berprasangka baik bahwa apapun hasil survey telah dilakukan secara prosedur mengikuti kaidah standar pelaksanaan survey, walau lembaga survey independen tersebut dibayar oleh penguna (user) Paslon untuk kepentingan masing-masing Paslon. Kenapa kita harus berprasangka baik? Agar netizen bisa menelaah dan membaca hasil survey secara objektif sehingga tidak perlu menghakimi hasil survey secara emosional, hehehe.

Bagaimana hasilnya? Silahkan simak artikel ini dari sudut pandang / pendapat / opini penulis sampai selesai agar netizen tidak gagal paham dan dapat tercerahkan nantinya.

Baca Juga :  Wabup Richi Aprian Jadi Pembina Upacara dan Berikan Motivasi untuk Siswa MTss Muhammadiyah

Tabel yang penulis sajikan diatas diambil dan dirangkum dari hasil berita online yang disajikan oleh beberapa media online lokal. Dari tabel diatas maka dapat dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

  1. Paslon No. 2 lebih dahulu melaksanakan survey elektabilitas diri mereka dengan hasil 62,7 % responden memilih Paslon No. 2 dan 29,8 % responden memilih Paslon No. 1 serta 7,5% masuk kategori Massa Mengambang (Swing Voter).
  2. Paslon No. 1 menyusul melaksanakan survey elektabilitas diri mereka dengan hasil 33,8% responden memilih Paslon No. 1 dan 37,9% memilih Paslon No. 2 serta 28,3% masuk kelompok massa menggambang dengan breakdown 16.5% kategori belum menentukan pilihan (Undecided Voter), 6,4% responden yang tidak tahu, dan 5,4% responden yang tidak memberikan jawaban.
  3. Hasil survey versi Liberte Institute menyisakan hanya 7,5% responden dalam kategori Swing Voter, sedangkan hasil survey Political Analize menyatakan ada 28,3% responden yang masuk dalam kategori Swing Voter.
  4. Jika disandingkan kedua hasil survey tersebut, maka setelah dilakukan survey susulan beberapa hari kemudian ternyata Paslon No. 1 Richi-Donny mengalami kenaikan elektabilitas sebesar 4%, sementara Paslon No. 2 Eka-Fadly mengalami penurunan elektabilitas yang sangat signifikan sebesar minus 24,8%.

Kesimpulan penulis:

Jika membaca statemen Ketua Harian Tim Kampanye Pemenangan Richi-Donny, Anton Yondra, SE, MM saat jumpa pers di Kantor DPD Partai Golkar Tanah Datar pada Minggu, 29 September 2024 yang menyatakan bahwa elektabilitas Richi-Donny terus naik secara signifikan dari hari ke hari ada benarnya karena Anton Yondra berbicara berdasarkan data hasil survey yang dilakukan konsultan politik mereka secara berkala.

Sementara itu belum terbaca dimedia online atau di medsos perihal hasil jumpa pers atas paparan hasil survey dari Ketua Tim Kampanye Paslon No. 2. Sedangkan mayoritas netizen sudah pasti menginginkan transparansi informasi publik agar mereka bisa menilai secara objektif dan dengan akal sehat untuk menentukan pilihan terbaik nantinya atas kompetensi masing-masing paslon.

Baca Juga :  Pemkab Tanah Datar Bagikan Tablet Tambah Darah untuk Siswa SMP, Wabup Hadir Langsung di Beberapa Sekolah

Daripada berdebat kosong dan saling serang serta melakukan black campaign, lebih baik para stakeholder kedua tim memikirkan strategi bagaimana cara meraih Swing Voter semaksimal mungkin ke pihak mereka. Tentu konsultan politik kedua belah pihak bisa memberi saran dan solusi terbaik kepada para pemakai jasa konsultan masing masing.

Dan agaknya Pilkada Tanah Datar tahun 2024 ini juga menjadi ajang pembuktian kepiawaian para konsultan politik dalam menerapkan teori dan strateginya, hehehe.

Jika ada pihak yang merasa keberatan dengan artikel ini, maka silahkan dibuat kontra artikel dari sudut pandang sendiri tanpa harus menyerang personal seseorang, mencaci maki atau malah mengkriminalisasi seseorang. Itu baru namanya berdebat secara intelek dan dapat mencerahkan netizen, hehehe.

“Semoga Pilkada Tanah Datar 2024 kali ini menjadi pilkada yang berbobot, yang menjadikan transparansi sebagai metode untuk meyakinkan konstituen dan tidak lagi menyajikan harapan palsu / klise yang tidak terukur serta pemilih pun tidak dihadapkan pada situasi ibarat mambali kuciang dalam karuang atau ibarat mambali lado pagi” guman Wan Labai seraya menghisap kretek merahnya dan beranjak meninggalkan kedai Etek Ciek Piah. (*)