X Koto, Jurnal Minang.id. Nagari Aia Angek di kecamatan X Koto, Tanah Datar merupakan salah satu nagari yang terdampak guyuran abu vulkanik Marapi. Bahkan, abu vulkanik yang menutupi wilayah ini terkategori cukup tebal.
Abu vulkanik mudah didapati dan terlihat seperti menempel di dedaunan, pagar dan lantai rumah, bahkan di jalanan.
Walinagari Aia Angek, Riki Mulyadi dihubungi media tidak menampik jika abu vulkanik telah mengganggu aktifitas warga, khususnya bagi masyarakat peladang di daerahnya.
”masyarakat kita hampir 90% berprofesi sebagai petani. Mereka berladang di lereng gunung Marapi dan saat ini mereka terdampak oleh abu vulkanik,” katanya.
Berdasarkan data nagari, lanjutnya, seluas 180 Hektar lahan pertanian terdampak abu vulkanik Marapi. Bahkan 95 persen diantaranya mengalami gagal panen.
” Kemarin kita melaporkan kepada Pemda Tanah Datar lahan yang rusak itu lebih kurang 180 Hektar. Angka ini bisa saja bertambah nantinya,” ungkap Walinagari.
Tebalnya guyuran abu yang menutupi nagari Aia Angek, Riki menghimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker saat beraktifitas diluar rumah.
”kesadaran masyarakat kita masih rendah menggunakan masker. Nantinya kita bersama Pemda juga akan melakukan pengecekan kesehatan terhadap warga,” tutupnya.
Jamalis, petani Aia Angek kepada media mengaku merugi untuk panen kali ini. Ia juga khawatir untuk memulai kembali berladang, karena erupsi Marapi yang masih berkelanjutan, niat mau memulai tentu ada, tapi bagaimana dengan Gunung Marapi yang masih erupsi. Nanti seperti ini lagi hasilnya. Jadi saya liat dulu situasi dan kondisi kedepannya,” katanya. (Kasdi Ray/Red.JM)