Opini  

Museum Istano Basa Pagaruyung Menjadi Objek Wisata Bersejarah yang Ada si Sumatera Barat

Opini Oleh: Kasdi Ray, SH

Istano Basa Pagaruyung yang memiliki banyak benda peninggalan sejarah ini bangunannya memiliki tiga lantai. Banyak hal unik yang ada di bangunan yang pernah mengalami kebakaran ini, semakin ke atas, ruangannya akan semakin kecil. Banyak wisatawan yang datang ke istana untuk melihat sejarah mengenai kebudayaan Minangkabau. Selain itu banyak pula pasangan anak muda yang melakukan foto preweding di lokasi tersebut.

Pada saat wisatawaaan hendak memasuki museum yang terletak di Jorong Balai Janggo Nagari Pagaruyung, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ini, pengunjung akan disambut gapura besar. Pengunjung akan menjumpai bangunan unik dengan dua tiang yang berukuran cukup besar.

Untuk menuju ke teras dan pintu masuk di obyek wisata, pengunjung akan melewati tiga tangga batu disana. Undakan batu yang pertama dilewati pengunjung pada saat masuk gapura. Kemudian pengunjung dapat melewati undakan kedua setelah sampai di halaman museum. Undakan batu yang ke tiga yaitu tangga baru.

Setelah melewati ketiga undakan tersebut, pengunjung dapat melewati jalan yang landai. Perjalanan yang dilewati oleh pengunjung berupa tangga kayu dan ini menjadi pintu untuk memasuki istana. Di sisi kanan kiri akan menemukan lapangan rumput. Untuk memperindah museum istana, dilengkapi umbul-umbul dengan tiga warna yang disebut marawa seperti bendera Negara Jerman, yaitu, merah, kuning dan hitam.

Di sana, pengunjung akan menemukan bangunan berupa rumah gadang berukuran kecil yang disebut rangkiang. Fungsinya sebagai tempat penyimpanan bahan makanan atau padi. Ditambah lagi dengan adanya patung kerbau berwarna abu-abu kehitaman di sisi kanan halaman. Keunikan dapat dilihat dari patung kerbau atau yang juga disebut Sibinuang yang memiliki tanduk panjang, runcing, kokoh dan melengkung. Di sisi kiri terdapat patung kuda yang juga dikenal dengan nama Gumarang.

Hal unik dari museum Istana Pagaruyung yang menjadikan daya tarik bagi wisatawan Domestik maupun Manca Negara yaitu dekorasi yang ada di sana. Tampilan dekorasi yang cantik dengan warna warni memberikan kesan yang lebih menarik dan menawan.

Baca Juga :  PANDEMI VIRUS DAN PANDEMI BUDAYA DI MINANGKABAU

Untuk menaiki Istano Basa Pagaruyung pengunjung tidak diperbolehkan untuk menggunakan sandal maupun sepatu. Alas kaki harus dilepas pada saat memasuki gedung istana.

Warna yang menghiasi istana yaitu warna kuning, orange dan warna merah. Museum Istana Pagaruyung memiliki ukuran yang begitu sangat luas dan memanjang. Atapnya yang tinggi memberikan kesan kemegahan pada istana Basa Pagaruyung di Sumatera Barat ini. Replika istana didominasi dengan warna yang cerah dan aneka pernak-pernik untuk ornamen nya.

Di bagian lantai satu, dinamakan ‘Anjuang perak’ tepatnya di bagian sisi kiri. Kegunaanya yaitu sebagai tempat ibu Suri (Bundo Kanduang) ketika mengadakan rapat. Untuk rapat kewanitaannya digunakan pada langgam pertama. Sedangkan pada langgam kedua digunakan untuk tempat beristirahat. Pada langgam ketiga digunakan sebagai tempat tidur. Terdapat pula bagian khusus yang ada di tengah-tengah lantai satu. Bagian tersebut diberi nama sebagai ‘Singasana’. Bagian tersebut digunakan sebagai tempat kedudukan Bundo Kanduang.

Sisi kanan lantai satu dalam istana ini diberi nama ‘Anjuang Rajo Babandiang’ yang memiliki tiga langgam. Bagian langgam pertama digunakan untuk tempat sidang. Sedangkan untuk langgam kedua digunakan sebagai tempat istirahat. Untuk langgam ketiga digunakan sebagai tempat tidur raja beserta permaisuri.

Untuk menaiki lantai dua, akan melewati tangga kayu. Mekipun tidak terlalu tinggi, suasana di lantai dua cukup memanjang dan lapang, namun lebih kecil dari lantai satu. Di lantai dua tidak terlalu banyak barang-barang atau piranti. Lantai dua diberi nama ‘Anjuang paranginan’. Artinya sebagai tempat bercengkrama raja bersama putrinya yang sudah menikah maupun yang masih gadis.

Lantai ke tiga dari Istana Pagaruyung dinamakan sebagai ‘mahligai’. Bagian ini digunakan untuk menyimpan peralatan kebesaran para raja. Dahulunya, kerajaan menyimpan mahkota ke dalam peti khusus.

Baca Juga :  Tinjauan Pelaksanaan Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik di DPRD Tanah Datar

Dengan segala keunikannya itu, museum Istano Basa Pagaruyung menjadi pilihan wisata sejarah dan budaya di Sumatera Barat yang harus dikunjungi. (*).