Biar Di Pinggir Jalan Yang
Pentung Kualitas Kerjanya

Bukittinggi, Jurnal Minang,
Bengkel di pinggir jalan. Begitu suatu ucapan yang menyinggung. Karena ucapan itu mengandung sesuatu yang kurang baik dari suatu kedudukan.
Pernyataan melalui ocehan itu diantara nya disampai oleh orang-orang yang hanya melihat tempatnya saja. Tetapi kalau ia sudah melihat dan menikmati hasil kerja orang beraktivitas di pinggir jalan itu baru mereka tahu. Terutama sekali hasil kerja bengkel Las Ketok KM 5 Bukitinggi Padang Panjang.
Memang di pinggir jalan letaknya.

Oleh karena itu, tidak salah kalau ada orang mengatakan, “Bengkel Pinggir Jalan”. Namun hasil kerjanya tidak kalah dengan hasil bengkel yang bertaraf nasional. Bahkan tidak kalah hasil dan kualitas kerjanya dengan hasil kerja bengkel nasional.

Diantara mobil yang rusak karena kecelakaan tidak tentu bentuknya lagi yang banyak masuk bengkel ini. Keluar dari bengkel pinggir jalan tersebut terlihat Mobil itu mulus dan seolah-olah sebelumnya mobil itu tidak pernah kecelakaan. Karena bagaikan tidak kelihatan mobil itu sudah diperbaiki di bengkel itu.

Begitu bagusnya mutu kerja bengkel di pinggir jalan itu. Oleh karena itu pesienya tidak hanya dari Provinsi Sumatera Barat saja. Melainkan ada yang dari Provinsi Sumatera Utara. Lampung, Riau dan lain-lainya.
Mobil rusak yang masuk ke bengkel itu tidak terkecuali dari mobil prodak Eropa. Jepang, Cina. Sehubungan dengan itu di katakan, bengkel tersebut sudah menangani berbagai merk dari buatan negara lain. Ketika Jurnal Minang berkunjung baru-baru ini terlihat dalam bengkel itu ada Mo bil yang bermerk Toyota, Mitsubishi, wuling, Palisade yang berharga Rp.1,2 Miliar.

Menurut Iskandar Harisman selaku pemilik bengkel itu, bengkel sudah menangani pekerjaan Mobil Mercy, BMW dll merk. Putra Tantaman Kec.X Koto Palembaian Kab.Agam ini dalam menjawab pertanyaan Jurnal Minang menuturkan, pernah di BLK Lubuk Alung, waktu di SLTP magang pada bengkel Mobil Sumatera Jaya Servis di Muaro Padang.

Baca Juga :  Caleg Partai Nasdem Dapil Tanah Datar II Berikan Bantuan untuk Anak Panti Asuhan di Nagari Rambatan

Setelah magang diterima sebagai pekerja oleh Cina pemilik bengkel itu. Selama 8 tahun menjadi pekerja bengkel ternama itu. Laki-laki yang masa kecilnya lebih ba nyak bersama neneknya ini juga pernah bekerja di bengkel Am Balando selama 6 bulan. Berternak itik bersama orang tuanya di Katapiang Pariaman. Menjadi sopir 2 trip pagi saja Bukittinggi Padang Panjang.

Siang kerja di bengkel Mobil. Malamnya menjadi sopir yang hanya menunggu pe numpang Bus ANS dan Bus Gumarang yang masuk malam hari. Rang sumando Pasie Laweh Sungaitarab, Kab. Tanah Datar Luhak Nan Tuo ini, dulu pekerjanya mayoritas dari anak-anak muda yang datang dari pulau Jawa. Tapi karena sudah membuka usaha sendiri pula, maka kini pekerjanya orang awak saja lagi.

Dari pengamatan Jurnal Minang pemilik bengkel ini lebih senang tinggal di bengkel bersama isteri dengan 2 orang anaknya Muhammad Ridwan dan Raysa. Minggu pekerja nya libur pemilik bengkel ini tetap bekerja sebagai mana biasa. Justru itu terlihat baginya waktu tidak boleh terbuang begitu saja.

Disamping itu dari penganalisaan Jurnal Minang, mengupah pekerjaan mobil kepada bengkel besar dan kepada bengkel kecil sama-sama membayar. Namun pada satu sisi mengupahkan pekerjaan kepada bengkel kecil yang letaknya di pinggir jalan berarti membantu orang kecil. Bukan memperbesar orang yang sudah besar apalagi memperkaya orang yang sudah kaya.

Disamping itu ketekunan dan kerajinan nya yang ditopang keyakinan itulah yang membuat hasil kerjanya orang ini dapat dihandalkan. Kendatipun demikian duka yang menimpanya juga menimpa.
Antara lain, dengan seseorang pengupah perhitungan upah cocok, Mobilnya yang rusak dikerjakan, Mobilnya selesai dikerjakan lalu dibawanya yang upah tidak dibayarnya.

Upah kerja itu secara berulang kali telah diminta tak juga dikasihnya. Meminta upah kerja itu tidak ubahnya bagaikan orang minta sedekah. Bahkan karena sudah sering diminta diberinya Rp. 50.000,00 (Limapuluh ribu rupiah). Lalu karena sudah bosan direlakan saja. Tetapi Alloh Maha mengetahui aliran keringat pekerja dari hari ke hari. Oleh sebab itu tidak berapa lama kemudian Mobilnya itu kembali bertabrakan. (Datuok)