Peran Petugas Kebersihan UNAND Dalam Upaya Menciptakan Kampus Asri dan Bersih

Oleh: Ronnick Zelpiter, Septia Wulandari, Nayla Azzahra Putri, Ade Savilaa dan Muhammad Razzaq. (Mahasiswa Universitas Andalas Padang)

PENDAHULUAN
Unand, sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Sumatera Barat, memiliki komitmen kuat untuk menciptakan lingkungan kampus yang tidak hanya representatif, tetapi juga asri dan bersih. Lingkungan yang demikian tidak hanya menunjang proses belajar-mengajar yang optimal, tetapi juga turut berkontribusi pada kesehatan dan kenyamanan seluruh civitas akademika.

Dalam upaya mewujudkan visi ini, peran petugas kebersihan di Unand menjadi sangat vital dan strategis. Mereka adalah garda terdepan yang secara konsisten dan tak kenal lelah bekerja di balik layar, memastikan setiap sudut kampus tetap terjaga kebersihan dan keindahannya.

Tulisan ini akan membahas secara mendalam bagaimana dedikasi dan kerja keras para petugas kebersihan Unand menjadi tulang punggung dalam menciptakan dan mempertahankan lingkungan kampus yang asri dan bersih, serta bagaimana kontribusi mereka berdampak luas bagi seluruh penghuni kampus.

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai peran petugas kebersihan Universitas Andalas dalam menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan kampus. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di berbagai area kampus yang menjadi tanggung jawab petugas kebersihan, seperti ruang kelas, gedung administrasi, toilet umum, serta area terbuka seperti taman dan halaman parkir.

Selain itu, wawancara semi-terstruktur dilakukan dengan beberapa petugas kebersihan untuk menggali informasi tentang tugas harian mereka, kendala yang dihadapi, serta persepsi mereka terhadap kesadaran civitas akademika dalam menjaga kebersihan.

Wawancara juga dilakukan terhadap pihak manajemen terkait guna memperoleh gambaran kebijakan kebersihan kampus secara menyeluruh. Data yang telah diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi, menyajikan, dan menarik kesimpulan berdasarkan pola-pola tematik yang ditemukan selama proses pengumpulan data.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran petugas kebersihan di Universitas Andalas tidak dapat dipisahkan dari upaya menciptakan lingkungan kampus yang bersih, nyaman, dan mendukung aktivitas akademik. Mereka hadir sebagai pihak yang secara konsisten memastikan kebersihan setiap ruang dan sudut kampus terjaga, baik yang berada di dalam ruangan maupun area terbuka.

Baca Juga :  Rektor UIN Batusangkar Berbagi Kebahagiaan Bersama Petugas Kebersihan, Keamanan, Sopir dan Teknisi

Keberadaan mereka bukan hanya berfungsi secara teknis sebagai pembersih, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam menjaga citra institusi dan meningkatkan kenyamanan civitas akademika dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kontribusi mereka berjalan secara nyata di lapangan, serta tantangan-tantangan yang turut mewarnai pelaksanaan tugas mereka.

  1. Menjaga Kebersihan Gedung dan Ruangan: Ini termasuk membersihkan lantai, dinding, jendela, meja, kursi, dan perabot lainnya di dalam gedung perkuliahan, kantor, laboratorium, perpustakaan, asrama, dan fasilitas lainnya. Mereka memastikan setiap sudut ruangan bebas dari debu, sampah, dan kotoran.
  2. Mengelola Sampah: Petugas kebersihan bertanggung jawab untuk mengumpulkan, memilah (jika ada program pemilahan sampah), dan membuang sampah dari seluruh area kampus ke tempat pembuangan akhir yang telah ditentukan. Mereka juga memastikan tempat sampah selalu tersedia dan dalam kondisi bersih.
  3. Merawat Area Luar Ruangan: Peran ini meliputi menyapu halaman, membersihkan drainase, membuang dedaunan kering, dan menjaga kebersihan taman serta area parkir. Lingkungan luar yang bersih juga penting untuk estetika dan kenyamanan kampus.
  4. Menjaga Kebersihan Toilet dan Kamar Mandi: Ini adalah salah satu tugas krusial untuk menjaga higienitas dan kenyamanan pengguna fasilitas kampus. Petugas kebersihan memastikan toilet dan kamar mandi selalu bersih, kering, dan dilengkapi dengan sabun atau tisu jika tersedia.
  5. Mendukung Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan: Dengan menjaga kebersihan, petugas kebersihan secara tidak langsung turut mencegah penyebaran penyakit dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh civitas akademika Unand. Lingkungan yang bersih juga mengurangi risiko kecelakaan akibat lantai licin atau tumpukan sampah.
  6. Menciptakan Suasana Belajar yang Kondusif: Lingkungan yang bersih dan rapi dapat meningkatkan konsentrasi dan kenyamanan mahasiswa serta staf dalam beraktivitas. Ini berdampak positif pada proses belajar mengajar dan produktivitas kerja.
  7. Mendukung Citra Universitas: Kampus yang bersih dan terawat mencerminkan manajemen yang baik dan kepedulian terhadap fasilitas. Hal ini tentu akan meningkatkan citra positif Unand di mata masyarakat, calon mahasiswa, dan mitra kerja.
    Secara keseluruhan, peran petugas kebersihan di Unand sangat mendasar dan tidak bisa diremehkan. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan kampus, yang pada akhirnya berkontribusi besar pada kesuksesan seluruh kegiatan akademik dan non-akademik di Universitas Andalas.
Baca Juga :  143 orang Bakal Calon Wali Nagari Ikuti Tes Tertulis di UIN Batusangkar

Kendala Petugas Kebersihan Unand

1). Kurangnya Kesadaran Mahasiswa dalam Membuang Sampah pada Tempatnya
Ini adalah kendala paling sering dijumpai. Meskipun tong sampah mungkin sudah tersedia, masih banyak mahasiswa yang membuang sampah sembarangan. Hal ini meningkatkan beban kerja petugas kebersihan yang harus membersihkan area yang seharusnya sudah bersih jika sampah dibuang pada tempatnya.

2). Volume Sampah yang Besar
Sebagai kampus yang besar dengan ribuan mahasiswa, dosen, dan staf, Unand menghasilkan volume sampah yang signifikan setiap harinya. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi petugas kebersihan untuk mengelola dan membersihkan seluruh area kampus secara efektif.

3). Fasilitas Kebersihan yang Kurang Memadai (dalam beberapa kasus)
Meskipun Unand berupaya menyediakan fasilitas, dalam beberapa kasus, fasilitas seperti jumlah tong sampah yang belum memadai di beberapa area, atau kurangnya perawatan berkala pada fasilitas kebersihan (misalnya toilet), dapat mempersulit pekerjaan petugas kebersihan.

4). Kurangnya Pemilahan Sampah dari Sumbernya
Beberapa sumber menyebutkan bahwa masih sedikit civitas akademika yang memilah sampah. Sampah yang tidak terpilah (organik dan anorganik tercampur) akan lebih sulit untuk dikelola dan didaur ulang, sehingga menambah pekerjaan bagi petugas kebersihan dalam proses pemilahan di tahap selanjutnya.

5). Tantangan Pengolahan Sampah Organik
Meskipun Unand memiliki inisiatif untuk mengolah sampah organik (misalnya menjadi kompos), prosesnya kadang terkendala, seperti kurangnya pasokan bahan pendukung (misalnya kotoran sapi untuk kompos). Ini berarti sampah organik yang berpotensi diolah seringkali tetap menjadi tumpukan sampah yang harus diurus.

6). Persepsi Bahwa Kebersihan Hanya Tanggung Jawab Petugas Kebersihan
Ada kecenderungan di kalangan civitas akademika untuk menganggap kebersihan kampus sepenuhnya menjadi tanggung jawab petugas kebersihan. Hal ini menyebabkan kurangnya inisiatif dari individu untuk turut menjaga kebersihan, seperti memungut sampah yang terjatuh atau merapikan meja setelah digunakan.

Baca Juga :  Wawako Padang Terima Kunjungan Kehormatan Atase Agama Kedutaan Arab Saudi

7). Pengelolaan Toilet yang Menjadi Tantangan
Toilet umum di beberapa gedung seringkali menjadi masalah kebersihan karena kurangnya kesadaran pengguna dalam menjaga kebersihannya dan kurangnya perawatan berkala. Ini bisa membuat petugas kebersihan harus bekerja ekstra untuk menjaga higienitas toilet.

KESIMPULAN
Petugas kebersihan Unand adalah pilar utama yang tak tergantikan dalam mewujudkan kampus yang asri dan bersih. Mereka bertanggung jawab langsung atas menjaga kebersihan lingkungan, memperindah estetika kampus, dan menciptakan suasana sehat-higienis bagi seluruh civitas akademika. Dedikasi mereka tidak hanya mendukung proses belajar-mengajar, tetapi juga meningkatkan citra positif Unand secara keseluruhan. Singkatnya, tanpa peran vital mereka, visi kampus yang nyaman, indah, dan sehat akan sulit tercapai.

REFERENCES
Aziz, M., & Rahmawati, D. (2020). Manajemen kebersihan lingkungan kampus berbasis partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadi, S. (2019). Strategi peningkatan kebersihan lingkungan kampus melalui pendekatan perilaku. Jurnal Pendidikan dan Lingkungan, 7(2), 115–124. https://doi.org/10.21009/jpl.072.05

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2021). Pedoman pengelolaan lingkungan hidup di lingkungan perguruan tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Nugroho, A., & Lestari, R. (2021). Persepsi civitas akademika terhadap kebersihan lingkungan kampus. Jurnal Sosial dan Budaya, 13(1), 45–59.

Universitas Andalas. (2022). Buku pedoman tata kelola lingkungan kampus Unand. Padang: Biro Umum dan Rumah Tangga Unand.