Jakarta, Jurnal Minang. Ikatan Keluarga Lintau Buo (IKLB) IX Koto Jabodetabek bakal gelar Mubes dengan berbagai agenda besar di kampung halaman atau ranah Luhak Nan Tuo, Mei mendatang.
“Alhamdulillah kita IKLB telah bersepakat bulan Mei mendatang bakal menggelar musyawarah di kampung halaman dan menggelar berbagai agenda besar nantinya,“ ucap Rosi Syofyan Ketua Harian IKLB Jabodetabek.
Hal itu dikatakannya ketika pertemuan dan audiensi sekaligus silaturrahmi dan buka puasa bersama di RM Sederhana Rawamangun Jakarta Timur, Kamis malam (21/03).
Rosi katakan pada saat mubes nanti juga bakal diberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh masyarakat yang berjasa bagi kampung halaman, pemberian reward umroh bagi masyarakat di kampung dan juga untuk anak-anak tahfizh di Tanah Datar.
“Pada acara puncak nanti juga bakal digelar acara hiburan dengan doorprice yang sangat menarik, dari itu mari kita ramaikan dengan pulang kampung bersama dan kita sukseskan mubes nanti,”sampainya.
Bupati Eka Putra, SE, MM yang juga sekaligus Ketua Umum IKLB Jabodetabek menyambut baik rencana mubes IKLB yang bakal digelar di kampung halaman tersebut.
Dikatakan Bupati Eka Putra pada mubes nanti yang juga sekaligus halal bi halal itu yang dilaksanakan dua tahun sekali juga akan diadakan pemilihan kepengurusan IKLB yang baru karena sudah masuk lima tahun masa kepengurusan.
“Saya sangat mengapresiasi kekompakan perantau kita Tanah Datar di berbagai daerah seperti saat ini IKLB ini hadir lengkap dan ini jarang-jarang terjadi,” ucapnya.
Bupati Eka Putra juga sampaikan kekompakan para perantau juga sangat diperlukan dalam pembangunan kampung halaman ibaratnya dengan bersama tidak ada gunung yang tinggi ataupun laut yang dalam.
“Ikatan kekeluargaan di perantauan juga sangat penting sebagai wadah bersilaturrahmi, berkumpul dan menampung aspirasi dunsanak yang di rantau dan juga tempat berkumpul bagi dunsanak yang tidak bisa pulang kampung, “ujar Eka Putra.
Bupati Eka Putra juga sampaikan Ikatan kekeluargaan dimana saja berada juga sebagai upaya untuk mempersatukan dunsanak dimana rantau yang dituju, berdiskusi dan jika sudah sukses bagaimana berupaya membangun kampung halaman dan juga membantu dunsanak-dunsanak lainnya yang belum beruntung di rantau. (Kasdi Ray/Red.Jm)