Batusangkar, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Sejak Sabtu, 7 Januari 2023 gunung Marapi terpantau sudah beberapa kali erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik yang dalam istilah masyarakat lokal disebut kapundan. Dari catatan pemantau gunung api setidaknya sampai Kamis pagi, 12 Januari 2023 sudah terjadi 135 kali erupsi dalam berbagai skala atau ukuran. Level gunung Marapi pun menjadi Waspada .
Karena sering erupsi tersebut, berbagai elemen pemerintahan ikut sibuk memikirkan dampak yang mungkin terjadi jika erupsi nya dalam skala besar. Bupati Tanah Datar misalnya, melakukan rakor dengan instansi terkait. Bupati juga melakukan monitoring ke lapangan ke kecamatan Pariangan yang terletak di kaki gunung Marapi. Melihat kondisi seperti itu, akhirnya bupati mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 KM dari puncak gunung Marapi.
Namun menurut pantauan awak media sampai kemaren di nagari Pariangan, masyarakat terlihat biasa saja beraktivitas. Mereka santai saja. Mereka seolah olah tidak ada masalah dengan erupsi Marapi. Pekerjaan tetap berlanjut.
“kami yang tinggal di kaki Marapi sudah terbiasa dari dahulu dengan fenomena alam gunuang malatuih ini. Tidak perlu dikhawatirkan. Kami tetap ke sawah dan ke ladang. Tidak ada aktivitas yang terganggu” ujar Sutan Sipado warga setempat.
Menurut pengalaman masyarakat setempat, yang perlu dihindari adalah memberikan rumput kepada ternak yang sudah terkena abu kapundan karena biasanya sapi atau kerbau akan mencret jika memakan rumput yang tersiram oleh abu kepundan tersebut.
“biasanya kalau rumput kanai kapundan, maka setelah dipotong, akan kami cuci dulu sebelum diberikan untuk makanan ternak” ujar Andri salah seorang petani dan pemelihara sapi di nagari Pariangan.
| Penulis | : I.M.Basa |
| Editor | : Redaksi Jurnal Minang |
