Jakarta, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Irwan Malin Basa (Dosen UIN Mahmud Yunus Batusangkar) dan Pramono dari Universitas Andalas Padang berhasil memenangkan Kompetisi Dana Indonesiana untuk Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan yang dibiayai dari LPDP yang bernilai ratusan juta rupiah. Hal tersebut dibenarkan ketika dikonfirmasi oleh media ini kepada Irwan Malin Basa, Jumat 23 September 2022 yang masih berada di Jakarta setelah mengikuti berbagai tahapan dan seleksi serta loka karya pelaksanan kegiatan tersebut.
“ya…alhamdulillah, saya dan Pramono menjadi dua orang pemenang dari 36 orang yang berhak menerima dana pengkajian ini di seluruh Indonesia. Terimakasih atas dukungan dan doa dari seluruh kawan kawan semuanya” jelas Irwan Malin Basa yang sudah banyak melakukan penelitian dan pengkajian tentang kebudayaan Minangkabau.
Kedua orang dosen ini sudah banyak melakukan kajian kebudayaan Minangkabau. Sebutlah misalnya, pengkajian manuskrip kuno Minangkabau, kajian Kain tradisional, pengobatan tradisional, bahasa dan budaya Minangkabau, dan lain lain. Nama mereka berdua sudah tidak asing dalam bidang kebudayaan Minangkabau.
Dana Indonesiana merupakan salah satu program yang dikelola oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristekdikti yang dibiayai melalui LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang memiliki dana abadi untuk berbagai kepentingan pendidikan dan penelitian di Indonesia. Lembaga ini mengelola triliyunan dana di Indonesia.
“sore tadi diumumkan pemenang setelah verifikasi akhir, malamnya langsung tanda tangan kontrak, dan setelah dananya cair sekitar awal bulan Oktober, baru kegiatan dimulai” tambah Irwan Malin Basa via sambungan whatsapp.
Dari informasi yang dihimpun oleh media ini, hanya ada dua orang dosen dari Sumatera Barat yang berhasil memenangkan kompetisi ini yaitu Irwan Malin Basa dari UIN Batusangkar dan Pramono dari Universitas Andalas Padang. Sementara itu untuk kategori lain seperti dana pembuatan film budaya, pemanfaatan ruang publik, karya inovatif dan lainnya ada delapan orang yang berhasil meraihnya dari Sumatera Barat.
“kegiatan ini multi years. Bisa dilakukan sampai bulan Agustus tahun 2023 nanti. Jadi tidak mesti selesai pada bulan Desember tahun 2022 ini” urai Irwan Malin Basa.
Irwan Malin Basa yang sudah menulis dan menerbitkan 23 judul buku ini sangat konsen dengan kajian kebudayaan serta melakukan pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang. Putra asli Nagari Pariangan ini juga sudah memiliki 25 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam berbagai bidang yang dikeluarkan oleh Kemenkumham RI.
Sementara Pramono juga sudah banyak memiliki HKI, aktif menulis dan meneliti kebudayaan Minangkabau serta banyak diundang dalam seminar kebudayaan. Tahun 2021 yang lalu Pramono juga dinobatkan sebagai salah seorang penerima Anugerah Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat oleh Gubernur Sumbar. (Red.Jm)