Progul ‘Satu Event Satu Nagari’ di Tanah Datar akan Diteliti Efektivitas nya

Tanah Tanah, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Program Unggulan (Progul) Pemerintah Kabupaten Tanah Datar ‘Satu Nagari Satu Event’ dijadikan Thesis mahasiswi Ilmu Politik Universitas Andalas Suci Anggraini dengan judul penelitiannya “Inovasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam Pemulihan Sektor Pariwisata di Tengah Pandemi COVID-19”.

Suci menilai, inovasi tersebut dinilai menarik karena pada tahun 2020 di saat pandemi COVID-19 melanda, seluruh objek wisata di Tanah Datar sepi bahkan tidak ada pengunjung sama sekali.

“Namun, di era new normal, untuk menarik kembali wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun nusantara, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar meluncurkan program unggulan Satu Nagari satu Event,” kata Suci Anggraini melalui sambungan telepon Jum’at, (22/7/2022).

Menurutnya, sejauh ini dari tiga event di tiga Nagari yang telah dijalani, yakinnya di Nagari Andaleh Baruh Bukik, Nagari III Koto, dan Nagari Pariangan dirasa cukup sukses.

“Saya menilai dari tiga event yang telah saya ikuti, disaat wisatawan menurun drastis pasca pandemi, justru dengan adanya program ini bisa meningkatkan kunjungan kembali ke Kabupaten Tanah Datar,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar Hendri Agung Indrianto, mengatakan progul satu nagari satu event hingga sekarang telah berlangsung di tiga nagari dan terbukti meningkatkan kunjungan dan ekonomi masyarakat.

Dimulai dari Festival Sepekan Alek Anak Nagari di Nagari Andaleh Baruh Bukik pada 4-10 Mei dengan jumlah pengunjung yang hadir sebanyak 10.500 pengunjung dan total transaksi Rp400 juta.

Dilanjutkan Aua Sarumpun Geopark Festival di Nagari III Koto pada 21-22 Mei dengan jumlah pengunjung 9000 pengunjung dan total transaksi Rp350 juta.

Terakhir Festival Pesona Pariangan di Nagari Pariangan pada 25-26 Juni dengan jumlah pengunjung 7000 pengunjung dan total transaksi Rp.1,2 Milyar.

Baca Juga :  Pengurus IKTD Kota Batam Dikukuhkan

Pendapatan tinggi di even Pariangan karena di Nagari Pariangan ada produksi batik kuno dan batik ampas kopi dan songket serta penampilan Lord Adi Master Chef Indonesia.

“Jadi jumlah perputaran uang dari tiga event tersebut mencapai Rp.1,95 Milyar dengan total pengunjung 26.500 orang,” ujarnya. (KD/Red.Jm)