15 Kios di Lokasi Wisata Puncak Pato Belum Dimanfaatkan, Apa Persoalannya?

Tanah Datar, Jurnal Minang.com. Proyek pembangunan kios sebanyak 15 pintu di Objek Wisata Panorama Puncak Pato yang sudah selesai dikerjakan sejak sekitar Februari 2019 tak kunjung dioperasionalkan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar hingga saat ini.

Mengetahui informasi tersebut, Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM menyampaikan ke awak media Jurnal Minang akan mencek hal tersebut, namun hingga berita ini dipublikasikan tidak ada informasi lebih lanjut dari Eka Putra.

Mantan Kadis Parpora Tanah Datar, Abdul Hakim juga tidak memberikan keterangan apapun perihal proyek yang tidak juga kunjung dioperasionalkan oleh Pemkab Tanah Datar ini yang dulu berada dalam kewenangan Dinas Parpora.

Informasi agak jelas baru diperoleh dari Kadis Parpora Tanah Datar saat ini, Hendri Agung Indrianto bahwa sesuai hasil rapat / diskusi dengan OPD terkait disampaikan secara administrasi kontrak pekerjaan tersebut sudah berakhir pada tanggal berakhirnya kontrak di tahun 2018.

“Dan semua kewajiban kepada kontraktor sudah selesai berdasarkan hasil laporan kemajuan pekerjaan pada saat itu” ujar Hendri Agung Indrianto.

Lebih lanjut disampaikan oleh Hendri Agung Indrianto bahwa berdasarkan pemeriksaan BPK tahun 2019 sampai saat ini tidak terdapat temuan terhadap Pekerjaan Pembangunan Kios Puncak Pato.

“Pada saat ini pemerintah kabupaten Tanah Datar sedang memproses percepatan untuk bisa dilakukan pemanfaatan seluruh aset yang terdapat di objek wisata puncak pato” ujar Kadis Parpora Tanah Datar tersebut.

Proyek senilai Rp. 1 miliar 25 juta tersebut meliputi pekerjaan gerbang dan fasilitas lain seperti loket karcis serta pekerjaan 15 unit kios yang nantinya dapat dipakai oleh warga berjualan aneka produk kerajinan UKM, makan minum, souvenir dll.

Ditemui pada kesempatan terpisah, Mardek, Direktur CV. Daya Agung yang mengerjakan proyek tersebut menyampaikan bahwa proyek tahun 2018 ini selesai dikerjakan pada sekitar Februari 2019.

Baca Juga :  Bupati Tanah Datar Hadiri Grand Opening Sakato Aesthetic di Klinik Sakato Batusangkar

Disampaikan Mardek bahwa pekerjaan sudah selesai akan tetapi pembayaran kepada kontraktor baru sekitar 85 %. Masih ada sisa yang belum dibayarkan sekitar Rp. 150 juta.

Terkait belum juga dioperasikan penggunaan kios tersebut setelah lebih 4 (empat) tahun, seorang tokoh masyarakat di Pato menyayangkan lambatnya kepedulian pemerintah dibawah kepemimpinan Eka Putra, SE, MM.

“Seharusnya pekerjaan rumah pemerintah sebelumnya ini sudah dapat ditanggani oleh pemerintah kabupaten dibawah kepemimpinan Eka Putra. Diharapkan dengan dioperasionalkannya kios tersebut, maka akan dapat turut mendongkrak perekonomian warga tempatan dibidang kerajinan dan kuliner serta dengan sendirinya akan turut mendongkrak sektor kepariwisataan di seputar Puncak Pato” ujar SY Dt. St. Malano yang lebih dikenal dengan panggilan Datuak Podang.

Terkait dengan persoalan belum juga dioperasionalkannya proyek kios tersebut berkenaan dengan fungsi pengawasan DPRD Tanah Datar, Pimpinan DPRD Tanah Datar Rony Mulyadi, SE, Dt. Bungsu dari F. Gerindra dan Anton Yondra, SE, MM dari F. Perjuangan Golkar serta Saidani, SP dari F. PKS tidak memberikan tanggapan sama sekali sampai berita ini dipublikasikan.

Diperoleh kabar bahwa kawasan Puncak Pato akan dipakai untuk pelaksanaan Satu Event Satu Nagari dalam tahun 2023 ini dan disayangkan jika Pemkab Tanah Datar tidak segera menyelesaikan pekerjaan rumah ini yang akan semakin menganggu keterbatasan fasilitas dan kenyamanan pengunjung kawasan Puncak Pato serta menghalangi kontribusi peningkatan PAD Tanah Datar. (M.Intania/Red.Jm)