Y.Dt.Parpatieh Nan Sabatang Tantang Ketua KAN Barulak Drs.A.Dt.Bandaro Kayo

Tanah Datar, Jurnal Minang.
Tidak satupun dari 4 janji yang dituntunkan Ketua KAN Barulak kepada datuak Suku yang mengukuhkan Panghulu pada tgl 2 Juli 2025. Maupun tentang sumpah dan Pati Ambalau yang lengkap menurut adat nan Sabatang panjang. Sedangkan hal itu diharuskan oleh adat nan Sabatang panjang.

Begitu antara lain isi surat Yosefrinof Dt.Parpatieh Nan Sabatang tgl 4 Agustus dalam menantang surat Ketua KAN Barulak, Kec.Tj.Baru Drs.Asmar Effendi Dt.Bandaro Kayo tgl 29 Juli 2025. Yang isi surat Ketua KAN itu memvonis /memutuskan Y. Dt.Papatieh Nan Sabatang dikenakan denda 4 emas, kalau tidak dibayar dibuang sepanjang adat.

Vonis ataupun putusan itu menurut Y.Dt. Parpatieh Nan Sabatang karena dirinya telah mengucapkan “pangukuhan Panghulu tgl 2 Juli 2025 itu tidak sesuai dengan ketentuan adat nan Sabatang panjang”. Sebab janji, sumpah dan Pati Ambalau tidak memenuhi syarat dalam acara itu. Sedangkan dalam acara yang sakral itu harus sempurna dalam pengukuhan Panghulu adat.

Karena kesempurnaanya itulah diantara nya yang akan melahirkan harkat, martabat, kharisma dan wibawa Panghulu yang baru itu. Entah kalau masih ada upaya untuk melumpuhkan harkat dan martabat Panghulu yang baru itu. Bila Panghulu adat yang baru itu tidak berwibawa tidak akan dihargai oleh orang banyak.

Disamping itu dari surat Y.Dt.Parpatieh Nan Sabatang tersebut, setiap pengukuhan Panghulu adat harus ada janji yang sempurna. Sebelumnya janji dan sumpah itu harus dituntunkan oleh Ketua KAN kepada yang mangukuhkan Panghulu adat itu. Namun dalam Pengukuhan itu tidak ada terlihat Ketua KAN melakukan penuntunannya hingga Pengukuhan Panghulu adat itu tidak sesuai dengan yang digariskan oleh adat nan Sabatang panjang.

Apalagi janji dan sumpah serta Pati Ambalau itu merupakan implementasi dari keharusan menurut adat nan Sabatang panjang. Adat nan Sabatang panjang itu adalah adat nan sabananyo. Adat nan Sabatang panjang itu diberlakukan se-Alam Minangkabau karena itu adat nan sabananyo adat tidak sama dengan adat nan Salingka Nagari.

Baca Juga :  Tanah Datar akan Segera Launching Orang Tua Asuh Bagi Anak Stunting

Jika adat nan Sabatang panjang itu tidak diimplementasikan dalam pengukuhan Panghulu, dimana Panghulu adat kita akan berwibawa? Malah bisa sebaliknya yang terjadi. Panghulu adat kalau tidak berwibawa percuma jadi Panghulu. Sebab Panghulu adat yang tidak berwibawa tidak akan dihargai orang, malah anak kemenakannya akan ada yang ikut-ikutan pula tidak menghargai Penghulunya/Datuaknyo.

Demikian antara lain inti dari surat Y.Dt. Parpatieh Nan Sabatang dalam menentang Ketua KAN Barulak Drs.Asmar Effendi Dt. Bandaro Kayo. Yang sebelumnya karena Ketua KAN tersebut memberikan surat yang berisikan putusan/vonis terhadap Y. Dt.Parpatieh Nan Sabatang tgl 29 Juli 2025. Oleh karena itu Y.Dt. Parpatieh Nan Sabatang selaku Panghulu adat dari Caniago menantang ketua KAN tersebut. (Dt/Red.Jm)