News  

TVRI Sumbar Angkat Sejarah Ulama Lokal di Tanah Datar

Tanah Datar, Jurnalminang.Com. News&Web TV. TVRI Sumbar mulai mengangkat sejarah ulama-ulama lokal untuk mengisi acara keagamaan pada bulan Ramadhan nanti. Syuting acara ini telah dimulai di Nagari Tuo Pariangan, Selasa 6 April 2021 di surau Tarekat Syatariyah Pariangan dengan mengangkat profil seorang ulama Tarekat Syatariyah Almarhum Ahmad Dt.Panghulu Sati.

Almarhum Ahmad Dt.Panghulu Sati adalah seorang mursyid tarekat Syatariyah di Pariangan yang sudah meninggal pada tahun 1999 dalam usia 81 th. Semasa hidupnya beliau dikenal seorang ulama yang berpendirian teguh terhadap ajaran tarekat Syatariyah. Ribuan murid sudah beliau ajar dengan berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya.

Surau Parak Laweh yang merupakan basis tarekat Syatariyah di Pariangan merupakan pusat pengajaran agama, pengobatan, kitab kuning, baca tulis Arab Melayu dan kitab gundul, pengetahuan adat serta beraneka ilmu pengetahuan dan kearifan lokal lainnya. Ratusan manuskrip kuno peninggalan almarhum masih dirawat dan dikaji oleh salah seorang cucu beliau yaitu Irwan Malin Basa.

Produser acara TVRI Aulia mengatakan bahwa program ini merupakan sebuah upaya TVRI dalam mengangkat sepak terjang ulama lokal yang belum pernah terpublikasi di media. “Sumatera Barat memiliki banyak ulama ulama lokal yang berpengaruh dan berjasa dalam penyiaran agama Islam namun belum banyak yang menulis dan mempublikasikannya” ujar Aulia di sela syuting di nagari Pariangan.

Berbagai kelebihan dan keterampilan khas surau Tarekat Syatariyah Pariangan ditampilkan kembali seperti menilik bulan dan hisab untuk menentukan awal Ramadhan, pengobatan batuntuang yaitu untuk mengeluarkan racun dalam tubuh manusia. Ritual ini ditampilkan oleh Irwan Malin Basa yang sejak kecil sudah mempelajari berbagai kaji tarekat Syatariyah tersebut.

Baca Juga :  Kadis Pendidikan Tanahdatar Hadiri Acara Konsolidasi Pendidikan

“Saya berterima kasih kepada TVRI Padang terutama kepada produser acara beserta kru yang sudah bersedia mengangkat profil kakek saya sebagai seorang ulama di Tanah Datar” ujar Irwan Malin Basa yang juga seorang Dosen dan peneliti di IAIN Batusangkar serta seorang Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) dari Kemendikbud RI untuk Kabupaten Tanah Datar.

Tentu langkah TVRI Sumbar ini perlu diikuti oleh berbagai lembaga penyiaran dan instansi pemerintah daerah terkait untuk mendokumentasikan jejak langkah para ulama yang pernah ada di daerah masing masing. Tidak mungkin upaya ini akan sukses kalau hanya dibebankan kepada TVRI sendiri yang juga mengalami berbagai keterbatasan anggaran untuk syuting. (Red.Jm).