Tanah Datar, Jurnal Minang.com. Di beberapa lokasi di Kabupaten Tanah Datar, terpasang baliho yang bertuliskan “Stop Politik Uang, Jangan Salah Pilih”. Baliho tersebut digagas oleh salah seorang pengamat politik Tanah Datar yaitu Muhammad Idrus pria kelahiran Batusangkar 1969, yang juga merupakan mantan ketua salah satu partai politik.
Baliho tersebut, berisikan ajakan kepada masyarakat yang nanti akan memberikan hak pilihnya, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dengan tujuan, agar tidak terperdaya dengan politik uang (Money Politic).
Muhammad Idrus yang akrap disapa Mak Idrus tersebut, saat diwawancarai ekslusif jurnalis Jurnal Minang, ia menjelaskan motivasi dirinya melakukan hal tersebut. “Motivasi kito yang partamo dalam bahasa Indonesia (Motivasi kita yang pertama) adalah mencerdaskan masyarakat, supaya masyarakat itu benar benar bisa memilih wakil rakyat, yang benar benar mampu memperjuangkan masyarakat.
Dan kita melihat, banyak Calon Anggota Legislatif (Caleg) caleg yang potensi, kebetulan ia tidak punya uang secara finansial, tidak cukup untuk membayar bayar orang. Ada sebagian caleg yang mempunyai uang yang mampu untuk membayar bayar orang, tapi tidak mempunyai potensi. Jadi yang akan naik ke atas itu, orang orang yang mempunyai duit,” kata Idrus, Selasa (29/8) di kantor Studia Politika di Limakaum
“Jadi kita harus memberi edukasi kepada masyarakat, memberi pemahaman kepada masyarakat, memilih itu betul betul secara pikiran bukan dengan adanya uang, sogok sogokan, kita menghindari seperti itu,” terangnya.
Seterusnya Idrus juga menyampaikan jumlah pemasangan baliho yang kabarnya sudah tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Tanah Datar. “Kalau kita tidak salah, sudah kita pasang di 12 titik tersebar di beberapa kecamatan. Memang belum tercakup seluruh kecamatan, tapi kita akan berupaya, minimal satu kecamatan satu,” jelasnya.
Adapun titik lokasi pemasangan baliho tersebut, disampaikan Idrus diantaranya “Di Kecamatan Limo Kaum dekat Bendang sebelum Kantor Camat sebelah kiri dari sini, kedua di Kecamatan Batipuh di depan SMK, ke tiga di Gurun kita pasang, dan ke empat di pasar Sungai Tarab, kemudian Saruaso, Nagari Padang Ganting, Atar. Kita akan upayakan menyebar perkecamatan, gitu,” urai Idrus.
Saat jurnalis menanyakan, selama melakukan kegiatan edukasi tersebut, biayanya dari mana, Idrus dengan lantang menyatakan bahwa, biayanya bukanlah dari sponsor melainkan dana pribadi. “Tanpa sponsor, dana pribadi,” tegasnya.
Berikutnya Idrus menyampaikan, jika ada pihak yang berfikir bahwa dirinya atau kegiatan yang dilakukan itu dibiayai oleh pihak lain, silahkan datangi dirinya untuk kebenaranya. “Siapa yang bilang saya pakek sponsor, tanya langsung sama saya, datangi saya, hubungi saya,” lugasnya.
Berikutnya Idrus menyampaikan keprihatinanya terhadap pohon pohon yang ada, yang dipasangi baliho. Idrus juga katakan, jika pohon dipasangi paku itu, bisa membuatnya mati. “Kita sangat menyayangkan satu, kita bukan melarang memasang baliho tidak, cuma yang jadi korban itu pohon. Pohon itu untuk pelindung, bukan untuk dikasi paku paku untuk memasang baliho. Pakek modal dong, jangan di pohon, karena pohon kena paku itu mati dia,” tutupnya. (Safrizal/Red.Jm)