Langsa, Jurnalminang.com. News&Web TV. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar Dr. Marjoni Imamora, M.Sc sampaikan Orasi Ilmiah di hadapan 542 Wisuda Sarjana dan Magister Tahap II Tahun 2021. Acara dilaksanakan di aula laboratorium terpadu kampus IAIN Langsa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Rabu (27/10/21).
Kegiatan Wisuda IAIN Langsa ini dilaksanakan secara daring dan luring selama tiga hari pada tanggal 27 – 28 Oktober dan 1 November 2021. Sementara itu penyampaian orasi ilmiah oleh Rektor IAIN Batusangkar pada hari pertama pelaksanaan wisuda di IAIN Langsa.
Marjoni Imamora menyampaikan di hadapan civitas akademika IAIN Langsa, “kita semua telah berkontribusi positif dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan, sebagai visi Kementerian Agama RI, hal ini dibuktikan dengan lahirnya para cendikiawan muslim/muslimah yang baru untuk membawa Indonesia maju.”
“Pada saat yang bersamaan ini, kepada seluruh civitas akademika IAIN Langsa teruslah meningkatkan mutu khususnya prodi/jurusan serta institusi, agar mampu bersaing dengan kampus-kampus lain dalam bidang pendidikan, research serta pengabdian pada masyarakat melalui akreditasi yang juga membanggakan”
Hal ini juga sangat relevan dengan tema Orasi Ilmiah pada wisuda tahap ke-II IAIN Langsa kali ini, yakni “Mengabdikan Intelektualitas Untuk Negeri Menuju Indonesia Maju Post Pandemi.”
Ada empat hal kunci kiat sukses Wisudawan/ti dalam mengantarkan Indonesia maju, pertama, Azam atau Niat yang kuat, artinya kemampuan untuk melakukan sesuatu, karena niat itu, timbul semangat kita untuk menggapainya. Maka buatlah niat yang besar agar energy kita juga besar, dalam ilmu Fisika, niat itu memiliki energy, Energy adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu, karena niat itu, maka timbullah semangat kita untuk menggapainya, agar diri kita berguna bagi kemajuan bangsa” ucap Doktor lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia ini.
Kedua, ikuti Azam tadi dengan kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas, jangan pernah mengeluh soal banyaknya pekerjaan yang diberikan jika sudah bekerja nanti, namun gaji masih sama dengan yang bekerja sedikit, itu cara Allah melatih kita agar bisa dan mampu memiliki keterampilan kerja yang lebih banyak dari teman kita. Soal rezeki tidak sama dengan gaji, tugas kita hanya menyempurnakan ikhtiar, selanjutnya serahkan pada Allah SWT. Jangan pernah pilih-pilih pekerjaan, orang tua juga jangan larang anak kerja karena gajinya kecil, tapi pasang niat terus untuk semakin pantas dalam mengabdi untuk negeri. InsyaAllah tempat yang paling tepat, setelah itu akan didapatkan dengan manis dan memberkahi.
ketiga, Bertawakkal kepada Allah.
Selanjutnya ini yang paling penting, mintalah Do’a kepada kedua orang tua kita, kita sarjana bukan karena kita pintar dan bijak dalam kuliah, ini semua karena doa orang tua kita yang tidak pandai tulis baca, tapi do’a mereka kepada Allah” tutur Marjoni yang merupakan Rektor termuda di PTKIN ini.
Carilah ridha orang tua kita dengan sebanyak-banyaknya, jika kita disuruh pulang, maka pulanglah, jangan siksa orang tua kita dengan kerinduannya kepada kita, mereka tidak tau Anda itu lulusan terbaik, public figure, berpangkat tinggi, tapi yang ia tau Anda adalah anaknya, mereka hanya butuh Anda” tutup Marjoni.” (DO/Red.Jm).