Oleh: James Rischi, S.S, M.M. (Mahasiswa Doktor Studi Islam UIN Mahmud Yunus Batusangkar)
Sekarang telah masuk masa liburan sekolah setelah anak-anak menerima rapor. Ada yang pulang ke rumah dengan wajah penuh kebanggaan, memamerkan hasil kerja kerasnya kepada orang tua. Namun, ada juga yang pulang dengan langkah gontai, takut menghadapi amarah atau kekecewaan dari orang tua karena nilai yang tidak sesuai harapan.
Di tengah kebahagiaan atau kekecewaan itu, pernahkah kita, sebagai orang tua, merenung? Saat kita menuntut anak-anak kita untuk berprestasi, sudahkah kita menjadi teladan yang baik bagi mereka?
Anak, Cerminan Orang Tua
Anak-anak adalah cerminan dari orang tua mereka. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Anak belajar banyak dari apa yang ia lihat di rumah. Jika kita sebagai orang tua menuntut mereka rajin belajar, apakah kita menunjukkan sikap disiplin yang sama dalam hidup kita sehari-hari? Jika kita mengharapkan mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab, apakah kita sudah menunjukkan tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan, menjaga rumah tangga, atau mendidik mereka dengan penuh perhatian?
Ketika anak-anak kita tidak berprestasi, sebaiknya kita tidak langsung menyalahkan mereka. Sebaliknya, mari kita bertanya pada diri sendiri: sudahkah kita menyediakan lingkungan yang mendukung mereka untuk tumbuh dan berkembang? Sudahkah kita memberikan waktu untuk mendampingi mereka belajar, mendengarkan cerita mereka, dan memahami kesulitan mereka?
Cintailah Proses, Bukan Hanya Hasil
Sering kali, dengan dalih demi masa depan anak, kita sebagai orang tua terlalu fokus pada hasil sehingga lupa bahwa proses jauh lebih penting. Padahal, anak-anak butuh waktu untuk belajar dan berkembang. Bukan tiba-tiba, simsalabim, langsung bisa. Prestasi itu tidak datang begitu saja, melainkan dari usaha yang konsisten. Tugas kita sebenarnya adalah memberikan dukungan, bukan hanya menuntut hasil.
Cintailah apa yang kita lakukan sebagai orang tua. Walaupun mungkin tidak selalu menghasilkan anak yang sempurna, nyatanya setiap usaha kita justru akan memberikan dampak besar dalam hidup mereka. Islam mengajarkan bahwa kerja keras dengan niat yang tulus akan mendatangkan keberkahan.
Renungan bagi Orang Tua
Sebagai orang tua, mari kita berhenti sejenak dan merenung. Saat kita menuntut anak-anak kita untuk menjadi yang terbaik di sekolah, sudahkah kita menjadi yang terbaik dalam peran kita sebagai orang tua? Saat kita meminta mereka untuk belajar lebih giat, sudahkah kita menunjukkan dedikasi dalam pekerjaan atau tanggung jawab kita sehari-hari?
Prestasi anak-anak kita tidak hanya tercermin dari nilai rapor, tetapi juga dari karakter mereka, kejujuran mereka, dan semangat mereka dalam menjalani hidup. Dan semua itu berawal dari apa yang mereka lihat dan pelajari dari kita.
Akhirnya, liburan sekolah kali ini bisa menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan diri. Mari kita jadikan waktu ini untuk lebih dekat dengan anak-anak kita, mendengarkan cerita mereka dan memahami perjuangan mereka. Sebab, prestasi terbaik anak bukan hanya tentang nilai akademik, tetapi bagaimana mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan mampu memberikan manfaat bagi sesama. (*)
Sumber gambar: Kyaiinfo.com