Opini  

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru di MTsN

Oleh: Putra Mulya Rinanda
Manajemen Pendidikan, IAIN Batusangkar
E-mail : Putramulyarinanda95@gmail.com

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah ilmu yang diperoleh dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan belum sepenuhnya dipraktekkan oleh guru di sekolah/madrasah. Hal ini dapat dilihat dalam proses belajar mengajar ada guru yang tidak menggunakan alat peraga atau memanfaatkan media yang ada. Serta ada juga guru yang persiapannya belum matang dan kurang menguasai materi pembelajaran sehingga hanya sekedar menyampaikan materi saja kepada peserta didik. Lokasi penelitian di MTsN 17 Tanah Datar di Padang Luar.

Pendidikan dan pelatihan adalah proses belajar mengajar dan menggunakan teknik dan metode secara konsepsional. Dapat dikatakan bahwa pelatihan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang atau sekelompok orang. Biasanya yang sudah bekerja pada suatu organisasi yang efesien. Efektifitas dan efisiensi kerjanya biasa dirasakan perlu untuk ditingkatkan secara terarah dan pragmatik (Jufri, 2014: 43).
Dalam dunia pendidikan, guru memiliki peran yang sangat besar. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam belajar mengajar karena guru merupakan pendidik yang langsung berhubungan dengan peserta didik. Sehingga guru dituntut untuk memiliki kinerja yang baik agar dapat menciptakan peserta didik yang memiliki kualitas yang baik juga.

Jika para guru tersebut menjalankan prinsip-prinsip profesionalisme dalam menjalankan tugas dan fungsinya akan menghasilkan kinerja yang baik. Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran sangatlah ditentukan oleh kinerja guru itu sendiri. Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam proses pembelajaran di sekolah dan bertanggung jawab atas peserta didiknya. Kinerja guru dalam pembelajaran sangatlah penting dalam menciptakan proses pembelajaran tersebut secara efektif.
Untuk meningkatkan kinerja guru sekolah harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru antara lain 1. sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja), 2. Pendidikan dan pelatihan, 3. Keterampilan, 4.manajemen kepemimpinan, 5.tingkat penghasilan, 6. Gaji dan kesehatan, 7. Jaminan sosial, 8.iklim kerja, 9. Sarana prasarana, 10. Teknologi dan 11. Kesempatan berprestasi. (Jasmani Asf, 2013 : 460).

Bedasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di MTsN 17 Tanah Datar (Padang Luar) bahwa kinerja guru belum optimal. Dapat dilihat dari guru-guru yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan, namun masih ada yang belum menerapkan hasil yang dicapai atau diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diikuti dalam pelaksanaan tugasnya di sekolah/madrasah. Ilmu yang diperoleh dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan belum sepenuhnya dipraktekkan oleh guru di sekolah/madrasah. Hal ini dapat dilihat dalam proses belajar mengajar ada guru tidak menggunakan alat peraga atau memanfaatkan media yang ada, serta ada juga guru yang persiapannya belum matang dan kurang menguasai materi pembelajaran sehingga hanya sekedar menyampaikan materi saja kepada peserta didik.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh guru, diharapkan guru akan lebih paham dengan dunia kerja, dapat mengembangkan kompetensi dan kepribadiannya, penampilan kerja individu, mengembangkan karir, sehingga guru akan menjadi lebih berkompotensi. Menurut data atau informasi yang penulis terima di MTsN 17 Tanah Datar (Padang luar), guru-guru yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan yaitu sekitar 70 persen.

Baca Juga :  Transparansi dalam Birokrasi: Media Masa Sebagai Agent of Change Menuju Keterbukaan Informasi

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode Ex Post Facto dengan pendekatan kuantitatif. Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi kemudian melibatkan kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Ridwan 2005: 50).
Penulis menjadikan guru MTsN 17 Tanah Datar yang mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak 13 orang. Instrumen yang digunakan yaitu skala Likert. Sedangkan untuk pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu angket dan dokumentasi.untuk menganalisa data peneliti menggunakan rumus linear sederhana dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh antar variabel X dan variabel Y terdapat pengaruh yang signifikan , untuk itu dirumuskan hipotesis altenatif (Ha) dan hipotesis (Ho).
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar ( Padang Luar)
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar ( Padang Luar)
Pengujian signifikansi pendidikan dan pelatihan dengan rumus:

Keterangan
Thitung = nilai t
.r = nilai koefesian korelasi
.n = jumlah sampelHASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk memperoleh data tentang pendidikan dan pelatihan guru di MTsN 17 Tanah Datar diambil dengan menggunakan angket dalam bentuk pernyataan dengan alternatif jawaban (Sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sagat tidak setuju). Jumlah pernyataan mengenai pendidikan dan pelatihan di MTSN 17 Tanah Datar sebanyak 25 dengan responden sebanyak 13 orang.
Angket yang penulis berikan berupa pernyataan-pernyataan dengan kategori jawaban Sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sagat tidak setuju. Pernyataan ada yang berbentuk positif dan ada yang berbentuk negatif. Sedangkan skor yang penulis tetapkan untuk pernyataan yang berbentuk positif adalah sangat setuju (5), setuju (4), netral (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju(1). Untuk pernyataan negatif, skor yang penulis tetapkan adalah sangat setuju (1) setuju (2), netral (3), tidak setuju (4), sangat tidak setuju (5).
Hasil distribusi frekuensi apabila digambarkan dalam bentuk diagram batang pada gambar di bawah ini:

Untuk lebih jelasnya tentang pendidikan dan pelatihan dari perolehan skor angket, maka dapat ditentukan mean nya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan dan pelatihan guru MTSN 17 Tanah Datar (Padang Luar) berada pada tingkatan antara 88-108 dengan kategori tinggi
Untuk memperoleh data tentang kinerja guru di MTSN 17 Tanah Datar (Padang Luar), diambil dari SKP guru tahun 2018. Hasil distribusi frekuensi apabila digambarkan dalam bentuk diagram batang pada gambar di bawah ini:

Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa, nilai tertinggi kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar (Padang Luar) adalah 84,73 dan nilai terendah adalah 79,16. Untuk mengetahui tinggi rendahnya kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar (Padang Luar), maka dapat ditentukan meanya sebagai berikut:

Baca Juga :  Figur "Penyelamat" Era Baru dan TP2KP2 / TA4PD

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar (Padang Luar) sebesar 81,99 dengan klasifikasi sangat tinggi. Berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan Riduwan di atas maka kinerja guru berada pada kategori sangat tinggi.
Penelitian ini mengenai pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar ( Padang Luar) , dapat di buat pembahasan berdasarkan analisa hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar (Padang Luar).
Hasil tersebut diperoleh dari hitungan korelasi pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar ( Padang Luar) di . Pada taraf 5% dengan demikian dapat dinyatakan Hipotesis alternatif (Ha) maka Hipotesis alternatif ( Ha) di terima dan Hipotesis nihil (Ho) di tolak . Hipotesis yang di terima adalah Ha artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar ( Padang Luar).
Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan didalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan kearah yang diinginkan organisasi yang bersangkutan. Pelatihan adalah bagian proses pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan khusus seseorang. ( Hafulyon :2018 ; 5)
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk pengembangan aspek kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi sering dijadikan satu menjadi diklat (pendidikan dan pelatihan) (Hamalik, 2007: 10).

Kinerja guru
Menurut Supardi kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan penyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang ditetapkan (Supardi, 2013: 45).
Kinerja guru juga dapat ditunjukkan dari seberapa besar kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan dipenuhi. “kompetensi tersebut meliputi kompetensi paedagogik kompetensi keprebadian, kompetensisosial, dan kompetensi profesional (Supardi, 2013:54-55).
Kinerja guru merupakan kemapuan seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran dimadrasah dan bertanggung jawab atas peserta diidk di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh karenaitu, kinerja guru itu dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di madrasah serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas pembelajaran.
Penelitian ini di perkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Julih (2015) dengan judul pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kinerja guru negeri 4 Kota Tangerag Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kuesioner yang telah diolah didapat nilai koefesien korelasi sebesar r=0, 695 dengan nilai terhitung > table yaitu 7. 017 > 1, 66 dan dengan koefesien diterminisasi 48,30 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum diteliti Penelitian ini juga di perkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh oleh Julih (2015) dengan judul pengaruh pendiidkan dan pelatihan (diklat) terhadap kinerja guru negeri 4 Kota Tangerag Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kuesioner yang telah diolah didapat nilai koefesien korelasi sebesar r=0, 695 dengan nilai terhitung > tabel yaitu 7. 017 > 1, 66 dan dengan koefesien diterminisasi 48,30 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum diteliti. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan (diklat) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMA Negeri 4 Kota Tenggerang Selatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Alfhan Rizalil (2013) dengan judul pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi atau akutansi SMA Sekabupaten Kendal. Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa variabel kinerja guru dalam kategori baik dengan rata-rata sebesar 74, 32 %, variabel pendidikan dalam kategori sangat baik dengan rata-rata sebesar 85, 9%, variabel penelitian dalam kategori kurang baik dengan rata-rata sebesar 53, 33 %, variabel motivasi kerja guru dalam kategori tinggi dengan rata-rata sebesar 71, 9%, sedangkan berdasarkan statistik menunjukkan bahwa pendiidkan, pelatihan dan motivasi kerja guru mmeberikan konstribusi sebesar 88,9% terhadap kinerja guru ekonomi atau akutansi SMA Sekabupaten Kendal. Dan konstribusi persial dari pendidikan sebesar 11,97%, pelatihan sebesar 13, 39%, motivasi kerja guru 23, 32%.. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan (diklat) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar.

Baca Juga :  Anyaman Minangkabau di Sawahlunto: Menggali Kekayaan Budaya Melalui Seni Tangan Yang Unik

PENUTUP

Bedasarkan hasil penelitian dari pengolahan data statistik menemukan bawah t-hitung sebesar 2,30, karena t-hitung besar dari t-tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dimana Ho = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar (Padang Luar). Ha = terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar ( Padang Luar). Artinya pendidikan dan pelatihan berhubungan signifikan dengan kinerja guru.
Hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di MTsN 17 Tanah Datar (Padang Luar) dari tahun 2015 sampai 2018 meberikan konsribusi sebesar 32, 49 % sedangkan sisa nya 67,51 % . Artinya bahwa pendidikan dan pelatihan memberikan pengaruh sebesar 32,49% selajutnya 67,51% dipengaruh oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA
Andi Kamrida. 2016. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap kinerja pegawai pada kantor lembaga penjaminan mutu pendidikan provinsi sulawesi selatan. Skripsi. Makassar: Universitas Negeri Makassar
Jasmani. 2013. Supervisi Pendidikan: Terobosan baru dalam kinerja peningkatan kerja pengawas sekolah dan guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Jejen Musfah. 2012. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana
Jufri , Wahab. 2014. Pengembangan SDM. Bandung : Pustaka Reka Cipta
Hafulyon, dan Rahmi Fitria. 2018. Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta: Pranadamedia Group.
Hasan Basri dan Tatang. 2015. Kepemimpinan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Bandung.
Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.