Pasangan DarmaTani Unggul Setengah

Tanah Datar, JurnalMinang.com. Pasangan DarmaTani yang merupakan singkatan dari Zuldafri Darma dan Sultani (koalisi Golkar dan PKS) merupakan pasangan yang sudah unggul dengan poin 0.5 atau ‘setengah’ dibandingkan dengan pasangan balonbup lainnya sampai saat ini. Alasan unggul setengah ini dilihat dari berbagai variabel penilaian dalam skala 4 yang terdiri dari prinsip dasar penilaian probabilitas pasangan. Berbagai indikator tersebut dianalisis dengan data dan fakta yang sudah dikumpulkan.

Alasan pertama adalah legalize atau legalitas dari partai pengusung. Politik itu butuh legalisasi. Surat Keputusan dari partai Golkar yang sudah nyata dikeluarkan oleh DPP Golkar untuk Zuldafri Darma berpasangan dengan Sultani. Namun PKS masih belum mengeluarkan SK resmi pencalonan untuk Sultani. Setelah dikonfirmasi kepada beberapa narasumber yang kompeten yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan bahwa SK tersebut haqqul yakin untuk Sultani namun belum diekspos untuk publik. Tentu partai PKS memiliki alasan tersendiri dan tidak perlu pula diragukan oleh pihak lain.

Variabel kedua adalah reaction to fight atau langkah konkrit berpasangan. Politik itu butuh partner. Beberapa hari belakangan ini gambar baliho dan spanduk pasangan ini di berbagai media sudah mulai meluncur ke area publik. Artinya, mereka sudah berani menyatakan bahwa mereka siap berpasangan. Masyarakat sudah tahu kalau mereka benar benar akan berpasangan. Selain pasangan ini, gambar calon lain yang muncul masih bersifat individual atau sendiri sendiri saja seolah olah mereka masih “menjual diri” untuk dilamar ataupun melamar siapa yang bersedia untuk menjadi pasangannya. Mereka berprinsip “inilah saya, siapa Anda?”

Dasar analisis ketiga adalah declare and socialize atau deklarasi dan sosialisasi. Pasangan ini sudah mendeklarasikan diri dan sudah melakukan sosialisasi secara gencar dalam berbagai bentuk. Artinya, usaha pasangan ini sudah serius dan tidak bisa dikatakan ‘coba-coba’ atau test case. Sebab seluruh kegiatan sosialisasi membutuhkan strategi, waktu, tenaga dan biaya.

Baca Juga :  Kontingen UIN Batusangkar Dominasi Medali Pada Cabang Kaligrafi di Perhelatan PKM III

Variabel keempat adalah team work atau tim kerja alias tim sukses dan relawan. Pasangan ini didukung oleh dua partai besar yang memiliki kader yang solid dan terstruktur secara baik sampai ke lapisan terbawah atau grassroots. Mereka sudah mulai “menjual” pasangan ini dengan cara yang elegan. Marketing politiknya sudah jalan dan terkontrol dengan baik. Ini sebuah langkah maju karena waktu untuk sosialisasi pada pilkada tahun ini sangat singkat dan terbatas.

Bagaimana dengan pasangan lain? Sampai kini, legalitas dari partai pengusung belum ada satupun balon yang memiliki. Pasanganpun belum jelas karena masih dipilah dan dipilih. Spanduk masih jalan sendiri sendiri. Team work masih jatuh bangun dan bongkar pasang. Partai koalisi masih tarik menarik kepentingan. Draft koalisi masih kabur. Finansial masih dicari cari. Yaa…masih banyak yang perlu dibenahi. Artinya, point mereka masih sangat rendah. Andai pilkada dilakukan hari ini tentu DarmaTani yang menang walaupun dengan angka setengah. (Red.jm).