Para Ketua Parpol di Tanah Datar Bangun Koalisi Besar, Siapa yang Mereka Usung?

Batusangkar, Jurnal Minang. Pada hari Rabu, 17 Juli 2024 telah diselenggarakan pertemuan para ketua-ketua DPD partai politik di Kabupaten Tanah Datar yang bertempat di kantor DPD Partai PAN Tanah Datar. Pimpinan Partai Politik tersebut sebagian didampingi Sekretaris partai.

Ketua – ketua partai yang hadir sebanyak 7 Partai politik yang ada di Tanah Datar, masing masing Partai Golkar 5 Kursi, PAN 4 kursi, PKS 4 kursi, PPP 3 kursi, PKB 3 kursi, Partai Ummat 2 Kursi, Hanura 1 kursi. Kalau dijumlahkan kursi 7 Partai politik di DPRD Tanah Datar hasil Pemilu 2024 tersebut berjumlah 22 Kursi.

Yang menarik untuk disimak di dalam pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan yaitu kesepakatan membentuk Koalisi dengan nama Tanah Datar Bersama.
Tujuannya tentu tidak terlepas dari Pilkada Kabupaten Tanah Datar th 2024 yang akan mendaftarkan calon Bupati/ Wakil Bupati Tanah Datar periode 2025 s/d 2030 yang akan dimulai pendaftarannya tanggal 27 s/d 30 Agustus 2024.

Tujuannya adalah agar nantinya terpilih Pimpinan Daerah (Bupati/Wakil Bupati) Tanah Datar yang sesuai dengan aspirasi masyarakat yang ditangkap oleh ke 7 Partai tersebut.

Melihat kenyataan ini kita hanya bisa ‘mengira-ngira’ dan berspekulasi siapa yang dicalonkan partai apa, dan berpasangan dengan siapa. Toh, keputusan akhir ada di tangan DPP partai politik. Namun demikian DPP Partai Politik yang demokratis senantiasa mendengarkan aspirasi dari DPD/DPC karena merekalah yang tau situasi dan kondisi daerah.

Sambil menunggu keluarnya keputusan DPP Partai Politik para bakal calon cukup sibuk melakukan sosialisasi terutama yang dilakukan oleh pihak yang dipercaya oleh bakal calon atau orang yang bersimpati kepada bakal calon tertentu. Di masa penantian ini sering terjadi perdebatan antar tim atau orang-orang yang memperlihatkan dirinya sebagai pendukung salah satu bakal calon.

Baca Juga :  Dikbud Tanah Datar Adakan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka

Di berbagai media sosial yang terpantau oleh media ini muncul beragam narasi, pernyataan maupun ungkapan yang menonjolkan sisi baik bakal calon yang didukung. Sebaliknya, menyoroti sisi kurang atau kelemahan bakal calon lainnya menurut versi masing-masing. Bahkan terjadi semacam black campaign dan kadang juga muncul kata-kata agak kasar.

Kesemuanya itu, tentu kurang tepat karena di ruang publik yang dapat menimbulkan tafsiran yang berbeda beda. Kiranya kita bisa mengontrol ucapan atau tulisan. Bagaimanapun masa penantian ini akan berlalu seiiring keluarnya rekomendasi dari DPP partai politik. Di saat yang sama isu pencalonan ini akan kembali dipegang atau diurus para pengurus partai politik/gabungan partai politik daerah.

Menurut informasi yang bocor ke media, bahwa pertemuan ini digagas karena para kandidat yang sudah mendaftar sangat jarang atau bahkan tidak berkomunikasi lagi dengan parpol di daerah. Kandidat lebih banyak berkomunikasi dengan DPP sehingga ada anggapan bahwa pihak DPP lah yang menjadi segala galanya. Padahal jika mandat sudah diperoleh nanti, yang akan bekerja memenangkan calon nanti adalah mesin partai di daerah, bukan dari DPP.

Oleh karenanya kita berharap agar proses pilkada di daerah Tanah Datar berjalan dengan baik, dengan semboyan pemilu badunsanak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kita mengajak mari Kita menonjolkan yang positif bakal Cakada dan wakada, siapa yang menang sudah ada digariskan oleh Allah SWT. Teruslah melangkah meskipun lelah, tetaplah tenang meskipun banyak beban pikiran karena takdir itu milik Allah. Dalam hidup jangan menjadi gunting walau bergerak lurus tetapi ia memisahkan, jadilah jarum walau menyakitkan ia menyatukan. Usaha dan doa milik kita, jangan menyerah sampai bismillah menjadi Alhamdulillah wassalam. (Kasdi Ray/Red.Jm)