Oleh: Pramono
(Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
& MANASSA Komisariat Sumbar)
Sumatera, dengan sejarah panjang sebagai salah satu pusat peradaban Melayu, menyimpan khazanah naskah kuno yang luar biasa kaya. Naskah-naskah ini tidak hanya merekam sejarah dan tradisi, tetapi juga memuat elemen visual yang memukau, seperti iluminasi dan ilustrasi yang menghiasi halaman-halaman manuskrip tersebut. Motif-motif yang ditampilkan bukan sekadar hiasan, melainkan juga mengandung filosofi mendalam yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya. Namun, khazanah yang begitu berharga ini belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam kehidupan modern.
Melihat potensi tersebut, sebuah penelitian bertajuk “Pemanfaatan Iluminasi dan Ilustrasi Naskah Kuno Melayu untuk Penciptaan Purwarupa Produk Kerajinan Batik Khas Sumatera” kami hadirkan untuk menjembatani warisan budaya dengan inovasi. Penelitian ini memanfaatkan elemen visual dari naskah kuno Melayu untuk menciptakan motif batik yang tidak hanya indah tetapi juga bernilai ekonomis. Langkah ini sekaligus memperkuat upaya pelestarian budaya dalam bingkai industri kreatif yang tengah berkembang.
Menggali Kekayaan Visual Naskah Kuno Melayu
Iluminasi dan ilustrasi dalam naskah kuno Melayu adalah karya seni yang menghias halaman muka atau isi manuskrip. Motif bunga, pola geometris, hingga ornamen tumbuhan yang memukau tidak hanya mencerminkan estetika tinggi tetapi juga sarat makna filosofis.
Misalnya, motif bunga sering dilihat sebagai simbol keseimbangan dan harmoni, sedangkan pola geometris mencerminkan keteraturan kosmos.
Penelitian ini dimulai dengan menginventarisasi dan mendigitalisasi iluminasi dari naskah-naskah kuno yang tersebar di Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Riau, dan Palembang.
Dalam proses ini, sebanyak 90 iluminasi berhasil didokumentasikan dengan detail, sementara pengumpulan data dari Aceh dan Kepulauan Riau direncanakan dilanjutkan pada tahap berikutnya. Digitalisasi elemen-elemen ini memudahkan peneliti untuk mengolahnya menjadi motif batik yang otentik.
Kolaborasi Tradisi dan Inovasi
Proses penciptaan motif batik berbasis iluminasi naskah kuno tidak hanya bertujuan melestarikan budaya, tetapi juga memberi nilai tambah melalui inovasi. Dengan pendekatan fenomenologi interpretatif, tim peneliti menganalisis makna simbolik dari setiap motif, kemudian menerjemahkannya ke dalam desain batik yang relevan dengan selera pasar modern.
Pengembangan purwarupa melibatkan mitra industri seperti CV Dewi Busana dan Canting Buana Kreatif. Mitra ini menyediakan fasilitas produksi sekaligus melatih pembatik lokal dalam mengadaptasi desain berbasis iluminasi naskah Melayu. Proses ini memastikan produk yang dihasilkan tetap mempertahankan keaslian budaya, namun juga memiliki daya saing di pasar yang semakin kompetitif.
Purwarupa yang dihasilkan mencakup berbagai jenis produk, mulai dari kain batik, busana, hingga perlengkapan dekorasi rumah. Elemen-elemen visual khas, seperti garis lengkung dari Palembang dan ornamen tumbuhan dari Sumatera Barat, menjadi inspirasi utama dalam pengembangan desain. Produk ini tidak hanya menawarkan keunikan estetika tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam.
Capaian dan Kontribusi Penelitian
Penelitian ini telah menghasilkan sejumlah capaian yang signifikan. Salah satunya adalah terdaftarnya 23 hak cipta untuk desain motif batik berbasis iluminasi naskah kuno, dengan 37 desain lainnya dalam proses pendaftaran. Selain itu, 13 desain cetakan batik telah diajukan sebagai desain industri.
Dari segi publikasi, hasil penelitian telah dipresentasikan dalam konferensi internasional dan diajukan ke jurnal bereputasi tinggi. Sebuah buku katalog bertajuk “Iluminasi dan Ilustrasi Naskah Kuno Melayu di Sumatera” juga sedang dalam proses penyuntingan, yang diharapkan menjadi kontribusi penting dalam dokumentasi dan pengembangan kajian naskah kuno.
Penelitian ini juga berhasil menghadirkan purwarupa batik pada ajang Indonesia Research and Innovation Expo 2024 di Bogor serta pameran lokal “Pameran Batik Sunyi” di Sumatera Barat. Produk-produk ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, mencerminkan apresiasi masyarakat terhadap karya yang mengintegrasikan tradisi dan inovasi.
Membangun Industri Kreatif Berbasis Budaya
Langkah yang diambil penelitian ini sejalan dengan semangat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017, yang menempatkan naskah kuno sebagai salah satu prioritas pemajuan kebudayaan. Dengan memanfaatkan iluminasi sebagai sumber inspirasi desain batik, penelitian ini tidak hanya melestarikan warisan budaya tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.
Potensi industri kreatif berbasis budaya semakin diperkuat dengan rencana pengembangan lebih lanjut. Ke depan, penelitian ini akan mengembangkan produk baru seperti tas, aksesori, dan perlengkapan rumah tangga yang menggunakan motif batik hasil rekayasa dari iluminasi naskah kuno. Produk ini diharapkan dapat menembus pasar internasional, mengangkat identitas budaya Sumatera ke panggung global.
Mengatasi Tantangan, Menuju Keberlanjutan
Meski telah mencapai banyak keberhasilan, penelitian ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu hambatan utama adalah akses terbatas ke naskah kuno di beberapa wilayah, seperti Aceh dan Kepulauan Riau. Untuk mengatasi ini, pendekatan personal kepada pemilik naskah dan kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi strategi utama tim peneliti.
Melalui langkah-langkah ini, penelitian tidak hanya menyelesaikan luaran yang telah direncanakan tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut. Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan untuk menciptakan produk yang bermakna secara budaya dan bernilai ekonomis.
Menjaga Warisan, Menginspirasi Masa Depan
Iluminasi dan ilustrasi dalam naskah kuno Melayu adalah warisan yang tak ternilai. Melalui penelitian ini, kekayaan budaya tersebut dihidupkan kembali dalam bentuk yang baru, menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sekaligus simbol identitas.
Produk batik hasil penelitian ini tidak hanya melestarikan nilai-nilai budaya, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mengenal dan mencintai warisan leluhur mereka.
Penelitian ini adalah bukti bahwa tradisi tidak harus berakhir di masa lalu. Dengan inovasi yang tepat, tradisi dapat menjadi sumber inspirasi yang tak habis-habisnya, menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan membawa harapan bagi masa depan. (*)