Kab. Solok, Jurnal Minang.com. Nagari Pasilihan berada di Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Nagari ini masih terkategori nagari tertinggal dibandingkan nagari lainnya di Kabupaten Solok.
Sejak negeri ini merdeka, Nagari Pasilihan sama sekali belum tersentuh modernisasi, khususnya dalam beberapa bidang, seperti pendidikan dan teknologi digital.
Sampai kini, masyarakat Pasilihan belum tersentuh akses internet. Akses internet hanya berada di area kantor walinagari.
“hanya ada di kantor walinagari ini saja. Ada WIFInya dan itu gratis. Ada juga yang voucher, kita belinya ke salah satu warga,” ujar Husni Mardiah, warga Pasilihan.
Husni melanjutkan, tidak hanya sulit mendapatkan akses internet, untuk menelepon dan menerima pun warga mesti datang ke kantor walinagari.
Di dalam rumah tidak dapat sinyal. Makanya kalau sudah sore, warga ramai ke balai balai ini untuk menikmati internet. Kalau siang kita juga segan pak, kan orang kantor wali juga butuh internet dalam bekerja,” lanjutnya saat ditemui di areal kantor walinagari Pasilihan.
Kondisi yang sama juga diungkapkan Fathir, salah seorang siswa Sekolah Dasar di nagari itu. Ia mengatakan jika internet hanya ada di sekitar kantor walinagari Pasilihan dan tempat tempat tertentu saja
“disini lambat jaringannya pak. Loadingnya lama. Dan juga kalau listriknya mati, internet tidak bisa lagi,” ujar Fathir. Baik Husni dan Fathir sangat berharap nagari mereka dapat tersentuh akses komunikasi yang cukup luas.
“selain untuk belajar, sesekali main game dan liat WA pak,” tutup Fathir saat ditanyai peruntukan internet bagi dirinya. Berlatarbelakang dengan ketertinggalan nagari Pasilihan dalam bidang teknologi digital, Akademisi Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah (FUAD), Universiras Negeri Islam (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di nagari itu.
Dr. Deswita selaku Ketua PKM menjelaskan jika nagari Pasilihan merupakan sebuah kawasan blank spot. Warga hanya mendapatkan internet di kawasan kantor walinagari.
“itu menjadi dasar kami dari UIN Mahmud Yunus Batusangkar untuk PKM disini dengan tujuan untuk menciptakan adanya titik titik internet bagi anak anak dalam mengakses berbagai hal yang mereka inginkan,” sampai Deswita.
Selain itu, sasaran PKM juga untuk menciptakan taman bacaan digital bagi generasi muda dalam memanfaatkan internet secara efektif.
“internet harus bisa bermanfaat bagi generasi muda, baik tentang agama maupun pengetahuan lainnya. Jadi tidak semata dimanfaatkan untuk bermain game saja,” ujar Deswita.
Guna mewujudkan hal tersebut, pada PKM kali ini UIN juga membentuk sebuah saung yang berada tepat di depan kantor walinagari. Tujuannya agar generasi muda nagari Pasilihan nantinya bisa mendapatkan edukasi yang sehat saat berselancar di dunia maya.
“dengan keterbatasan yang ada (internet) generasi muda kita ini kedepannya dapat membangun nagari mereka dan menjadikan Pasilihan sebagai nagari pintar (smart Village),” tutup Deswita.
Sementara itu, Dekan FUAD, Dr. AKhyar Hanif, M.Ag dalam sambutanya mengatakan melalui PKM, UIN Mahmud Yunus Batusangkar menginginkan Pasilihan menjadi kampung pintar.
“saat ini ada 7 program studi yang kita arahkan untuk Pasilihan. Dengan balai balai digital ini, anak anak kita ini tak lagi jauh ke bukit (untuk mendapatkan internet),” ungkap Dr. AKhyar Hanif, M.Ag.
Sebelum 2024, di Pasilihan diusahakan bisa Berdiri Tower Telekomunikasi.
Walinagari Pasilihan, Yon Hinofri menyampaikan proposal serta aspirasi warga kepada Wakil Bupati Kabupaten Solok. Harapannya, Pemerintah Kabupaten Solok bisa menyediakan jaringan telokomunikasi di nagari Pasilihan.
“sebagai daerah terluar dan berbata dengan kabupaten Tanah Datar, kami jangan hanya dilihat lihat saja. Dari sekian banyak usulan masyarakat, kami terkendala dengan sinyal yang belum ada. Di kantor wali ada bantuan bakti kominfo, itu hanya 10 mbps dan ada sistem radio yang dikelola warga. Itulah yang dimamfaatkan oleh warga nagari Pasilihan sampai saat ini,” ujar Walinagari.
Sementara itu, Jon Fiman Pandu, Wakil Bupati Kabupaten Solok yang hadir dalam peresmian balai balai digital di kenagarian Pasilihan menginginkan sebelum tutup tahun 2023 telah berdiri sebuah tower telokomunikasi di daerah itu.
Sebagai pemangku kebijakan, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan permintaan warga Pasilihan.
” saya menginginkan sebelum 2024, di nagari Pasilihan sudah berdiri sebuah tower,” ujar Wakil Bupati yang disertai tepuk tangan masyarakat nagari Pasilihan.
Wabup berharap, meski digitalisasi sangat penting bagi generasi muda, namun kondisi Pasilihan yang jauh dari akses digitalisasi diharapkan tidak mematahkan semangat untuk menjadikan Pasilahan sebagai kampung pintar seperti yang telah dicanangkan oleh UIN Mahmud Yunus Batusangkar. (Doni/Red.Jm)