Tanah Datar, Jurnalminang.com. Pasca Covid-19, ada empat Jurusan kuliah dengan Peluang SPP 400 ribu Rupiah di IAIN Batusangkar. Kalau kita bagi rata berarti uang kuliahnya hanya sekitar Rp.66.000 / bulan. Biaya murah tersebut ditentukan nanti melalui UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan beberapa syarat yang ditetapkan oleh pihak kampus. Siapa berminat?
Tahun ajaran pendidikan 2019/2020 sudah usai, dan para lulusan SLTA (MA/SMA/SMK) yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar khususnya tidak perlu pusing menentukan pilihan mereka. Pilihannya tentu ada pada tamatan SMA tersebut apakah akan memasuki dunia kerja, atau akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kalau ingin kuliah tentu sebaiknya di perguruan tinggi negeri dan berbiaya murah karena hampir seluruh masyarakat terdampak covid-19 yang menyebabkan macetnya perekonomian. Ini perlu menjadi pertimbangan bagi calon mahasiswa agar orang tua tetap bersemangat melanjutkan pendidikan anaknya.
Tidak sedikit calon mahasiswa baru yang masih memikirkan masa depan dengan “gengsi oriented dan ikut ikutan dengan kawan.” Padahal tidak menjamin seseorang bisa sukses dengan memilih jurusan X di kampus bergengsi misalnya. Intinya gengsi memakan segalanya. Jika Anda ingin sukses mohon tinggalkan rasa gengsi ini. Kita mesti berfikir realistis dan melihat kenyataan yang ada. Banyak variabel yang menentukan kesuksesan, bukan hanya sekedar kuliah di perguruan tinggi bergengsi.
Anda Ingin Masuk Jurusan Apa?
Kalau Anda dapat pertanyaan seperti itu, pasti banyak yang menjawab ingin masuk jurusan favorit seperti Ekonomi, Kedokteran atau Teknik Informatika. Kita berpikir bahwa jurusan tersebut bisa membawa kita ke masa depan yang lebih cerah. Padahal ada juga jurusan yang dianggap “tidak menarik” dan jarang dipilih orang, tapi bisa memberikan masa depan yang menjanjikan. Apa saja kira-kira? Berikut adalah jurusan yang jarang dilirik padahal menjanjikan sebagai generasi penerus di Kabaupaten Tanah Datar khususnya, dan di Indonesia umumnya.
Pertama, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) merupakan ilmu sosial terapan yang memadukan kajian keagamaan dan teori sosial guna melakukan pembangunan masyarakat. Ilmu ini bertujuan untuk mengatasi masalah sosial, menggali potensi, memberdayakan masyarakat, melakukan perubahan sosial menuju masyarakat yang dicita-citakan. Oleh karena itu, ilmu ini identik dengan ilmu tentang intervensi, rekayasa, ataupun transformasi sosial. Jurusan ini dapat dikatakan masih cukup muda karena muncul di Indonesia pada tahun 1998 atau pasca reformasi, sehingga masih banyak orang merasa asing dengan nama ilmu ini. Kendati demikian di Barat ilmu ini sudah cukup lama dikenal dengan nama Community Development. Kajian ilmu ini semakin hari semakin dibutuhkan karena negara memerlukan ahli yang mampu menyelesaikan masalah sosial yang seakan-akan tidak pernah selesai. Kemiskinan, kriminalitas, anak jalanan, semakin hari semakin banyak sehingga Jurusan PMI mempunyai “tugas suci” untuk mencari alternatif model-model penyelesaian masalah sosial di Indonesia.
Kedua, Jurusan Pemikiran Politik Islam (PPI), Untuk membahas ilmu politik, ada tiga “cara mengulik isu” (atau istilah keilmuannya adalah “pendekatan”) yang lazim dipakai, yaitu Institutionalisme, Behavioralisme, dan Post-Behavioralisme. Singkatnya, jurusan ini membahas dari mulai konsep dasar ilmu politik, lembaga politik, aktor politik, sosiologi (gampang lah, sedikit kok) filsafat (secuil kok), hukum (sedikit aja), bahkan sejarah (sedikit juga), sampai belajar fakta terkini, metode penelitian sosial dan politik, konsep-konsep sosiologis hingga psikologis, dan pengolahan data kuantitatif alias Statistik. Terus, ilmu politik itu singkatnya belajar apa? Jadi, ilmu politik adalah ranah ilmu pengetahuan yang berusaha menjelaskan seluk-beluk politik, yaitu sebuah fenomena terjadinya perebutan dan perlombaan untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan yang berlangsung dalam rangka menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Ketiga, Jurusan Tadris Kimia; Ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, sifat dan perubahan dari adanya suatu zat. Ilmu ini akan sangat erat kaitannya dengan permasalahan-permasalahan sifat suatu unsur dan atom, bagaiamana cara pembentukan suatu senyawa, bagaimana atom dapat berikatan satu sama lainnya, apa kegunaan dari suatu material, bagaimana reaksi yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan manusia adalah penjelasan mengenai definisi ilmu kimia. Oleh karena itu luasnya bahasan yang termasuk dalam suatu ruang lingkup kimia, maka para ahli mengatakan ilmu kimia sebagai “central science” atau pusat dari sebuah ilmu pengetahuan. Dimana saat ini masih sedikit lulusan-lulusan di bidang Kimia sedangkan peluang sangat banyak.
Keempat, Jurusan Manajemen Zakat & Wakaf. Zakat adalah ibadah amaliyah ijtima’iyyah yang memiliki posisi sangat penting, strategis, dan menentukan baik dilihat dari sisi ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Pengumpulan zakat, infaq, dan sedekah masyarakat Indonesia oleh lembaga pengelolaan zakat sudah berlangsung lama sebelum disahkan UU No 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Sejak berlakunya UU No 38 tahun 1999, pada tingkat nasional terdapat BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dan di seluruh provinsi terdapat Badan Amil Zakat tingkat Provinsi dan hampir sebagian besar Kota dan Kabupaten telah memiliki Badan Amil Zakat Daerah. Selain itu terdapat 18 Lembaga Amil Zakat Nasional yang beroperasi diseluruh Indonesia dan Lembaga Amil Zakat Daerah yang dilakukan oleh Walikota atau Bupati setempat. BAZNAS Kabupaten yaitu lembaga yang menerima, mengelola, dan menyalurkan zakat tingkat Kabupaten yang dibentuk oleh Pengurus Daerah (PD) Kabupaten dengan tugas pokoknya adalah mengumpulkan zakat, infaq, sedekah kemudian mendistribusikan dan mendayagunakan secara optimal dan propesional dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi Muzakki dalam melaksanakan kewajiban agama Islam serta membantu Mustahiq untuk mensejahterakan hidupnya. Silahkan dihitung berapa banyak tempat kerja yang menanti anda di seluruh Indonesia sembari beribadah.
Bahkan sekarang dengan perkembangan dunia teknologi komunikasi, peluang kerja jurusan-juruan tadi semakin bertambah luas. berbagai instansi juga membutuhkan para ahli atau lulusan dari bidang Pengembangan Masyarakat, Politik, Kimia dan Manajemen Zakat dan Wakaf. Seperti di dunia perbankan, dunia usaha/bisnis, dan lainnya juga membutuhkan orang-orang yang berlatarbelakang ilmu sosial dan sains. Itu artinya kesempatan bagi para sarjana jurusan ini masuk di bursa kerja bidang non keilmuan semakin terbuka luas.
Mengingat kondisi yang belum pasti selama pandemi Covid-19, Para Ahli Ekonom lebih menyarankan masyarakat untuk upaya berhemat juga perlu dilakukan dalam situasi pandemi Covid-19. Salah satu upaya berhemat ini bisa dilakukan dengan cara memangkas pengeluaran yang bersifat tidak mendesak. “Nomor satu, pangkas pengeluaran yang tidak urgent. Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah tidak bersikap lengah. Seseorang dengan pekerjaan baik dan gaji yang besar terkadang lengah dan bersikap boros karena merasa aman. Padahal, ketidakpastian dalam pandemi Covid-19 ini bisa saja membalikkan keadaan. Untuk itu peluang di salah satu Perguruan Tinggi yang ada di Sumatera Barat yang menawarkan UKT 1 pada calon mahasiswa dengan persentasi lebih besar ada di Jurusan Pengembangan Masyarakat, Politik, Kimia, Manajemen Zakat dan Wakaf IAIN Batusangkar, ini di sampaikan langsung oleh ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Dr. Adripen. M.Pd.
Setiap PTKIN memiliki besaran UKT atau BOP yang berbeda, tergantung kebijakan masing-masing kampus. Perbedaan mendasar antara UKT dan BOP adalah sistem penghitungan besaran biayanya. Biasanya ada enam kelompok biaya UKT. Kelompok 1 atau yang terendah sekitar Rp.400.000 /semester dan lebih diutamakan pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Politik, Kimia dan Manajemen Zakat di IAIN Batusangkar. (Not/ Red).
