Batusangkar, Jurnal Minang.com. Mantan Kepala Dinas Kesehatan Tanah Datar, dr. Faurizal M, MPPM, pemilik Klinik Meditama, Batusangkar merasa di dianaktirikan sehingga mengadukan nasibnya ke Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar.
Klinik yang semula, maju dengan menggandeng BPJS kesehatan, bahkan bisa mengklaim pasien sebanyak lebih kurang 5000 orang, sekarang hanya 500 saja per tahunya. Bahkan klinik ini mengeluarkan biaya operasional sebanyak 15.000.000 perbulanya, sementara, klaim BPJS hanya 5.000.000, perbulanya. Kalau ini tidak diselamatkan Pemerintah Daerah, akan putus kerjasama dengan BPJS.
Dr. Faurizal mengatakan pihaknya sudah mengadukan hal ini ke Bupati dan sudah mengadakan pertemuan beberapa kali, namun sampai sekarang belum juga ada tanggapan pasti.
“Kami rasa apapun kekurangan fasilitas dan tenaga sudah kami lengkapi, agar klinik ini tetap hidup dan bisa melayani pasien BPJS lagi seperti semula,” jelasnya.
Ia berharap bahwa Klinik Meditama semakin siap melayani kesehatan masyarakat Tanah Datar yang memilih klinik Meditama sebagai tempat pelayanan FKTP nya dan ditempatkan BOPJS Kesehatan pesertanya ke Klinik Meditama ini.
Sementara itu, Richi Aprian SH.MH, Wakil Bupati Tanah Datar, mewakili Bupati dalam undangan ke Klinik Meditama, sebelumya kami belum tau hasil pertemuan pihak Klinik Meditama dengan Bupati, dan pertemuan kita ini, akan jadi catatan bagi kami selaku wakil Bupati untuk melaporkan nantinya ke Bupati, ujarnya. (Kasdi Ray/Red.Jm)