Batusangkar, Jurnal Minang.com. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. hadir sebagai pembicara pada Kuliah Umum Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar dengan tema “Pengarusutamaan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bernegara dan Bermasyarakat”.
Kuliah Umum yang dihadiri 500 mahasiswa Pascasarjana S2 dan S3 itu diharapkan menjadi momentum baik dalam memahami, menghayati dan mengimplementasikan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang dibuka langsung oleh Prof. Dr. Marjoni Imamora, M.Sc di Auditorium kampus UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Sumatera Barat, Sabtu, (7/10).
Prof. Marjoni Imamora, mengatakan UIN Mahmud Yunus Batusangkar yang berada di pusat kebudayaan Minangkabau ini hadir sebagai Perguruan Tinggi yang modern, agile, dan berkearifan lokal siap menjadi perguruan tinggi destinasi kajian Islam regional dan Dunia.
“Mengakui kemajuan teknologi informasi memiliki berbagai potensi salah satunya adalah ancaman kedaulatan Negara seperti potensi lunturnya Ideologi. Tentu menjadi tantangan kepada pemerintah untuk meningkatkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”, paparnya.
Dalam paparan kuliah umumnya Prof. Yudian Wahyudi, mengajak kepada mahasiswa untuk bersyukur kepada Tuhan yang maha Esa karena telah diberikan segala-galanya di muka bumi ini, kita patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena kita memiliki segala-galanya,” ujarnya.
Tidak hanya kekayaan alam, Indonesia juga memiliki kekayaan bangsa yang majemuk yang berideologi Pancasila. Bahkan Indonesia memiliki sejarah revolusi terbaik dan terhebat sepanjang sejarah manusia yaitu 59 detik dan tidak berdarah.
“Saya juga sampaikan, Proklamasi Indonesia adalah paling hebat, terbesar sepanjang sejarah umat manusia di muka bumi ini, dirinya menyebut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi saat Perang Dunia II yang melibatkan negara setengah benua dengan teknologi militer canggih” terangnya.
“Mari kita bandingkan dengan negara besar di muka bumi ini, supaya paham arti degan Pancasila yang begitu hebatnya”, tegasnya.
Ia menentang dengan oknum atau kelompok orang yang menolak Pancasila sebagai Ideologi negara. Ditegaskan Islam dan Pancasila tidak bertentangan namun memiliki kesamaan.
“Lalu apa hubungan antara Islam dan Pancasila jika ditinjau dari perspektif maqashid syari’ah? Sebagaimana kita tahu, Pancasila terdiri dari lima dasar yang terdiri dari nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan,” jelasnya.
“Kelima nilai ini jika diresapi betul tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam, justru malah mengkonfirmasi bahwa sila-sila Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai Islam,”
Dirinya mendorong kepada Mahasiswa Pascasarjana yang sudah memiliki berbagai profesi tersebut, untuk mengimplementasikan dan mensosialisasikan Pancasila kepada keluarga, tempat kerja, teman dan masyarakat lainnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M, Civitas Akademika UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Bupati serta Forkopimda Kabupaten Tanah Datar, Perwakilan Kabupaten Dharmasraya dan Kota Padang Panjang. (Doni/Red.Jm)