Semarang, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, tandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, Senin 20 Desember 2021.
MoU ini dihadiri oleh Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag dan para Wakil Rektor, Dekan dan Kabiro di lingkungan UIN Walisongo Semarang. Sementara itu IAIN Batusangkar dihadiri oleh Rektor IAIN Batusangkar Dr. Marjoni Imamora, M.Sc, yang juga didampingi oleh Wakil Rektor II Dr. H. Eficandra, M.Ag dan Wakil Rektor III Dr. Sirajul Munir, M.Pd.
Rektor IAIN Batusangkar Dr. Marjoni Imamora, M.Sc menyampaikan, nota kesepahaman ini merupakan komitmen bersama IAIN Batusangkar dengan UIN Walisongo Semarang untuk bersinergi bersama dalam implementasi pendidikan, penelitian pengabdian masyarakat, dan pengembangan sumber daya manusia.
“Spirit untuk sama-sama memajukan perguruan tinggi keagamaan negeri Islam menjadi landasan kami datang ke UIN Walisongo Semarang, sebagai Universitas yang lebih senior, kami ingin belajar banyak dari UIN Walisongo Semarang” terang Marjoni.
“UIN Walisongo merupakan kampus yang tepat untuk berkolaborasi dengan IAIN Batusangkar, karena pengalaman dan keragaman keilmuan yang ada di UIN Walisongo Semarang. Kerjasama dengan UIN Walisongo Semarang merupakan wujud upaya bersama dalam mewujudukan cita-cita kementerian Agama, menjadikan PTKIN sebagai destinasi keilmuan Islam terbaik di dunia” tutup Marjoni.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Sirajul Munir, M.Pd menyebutkan nota kesepahaman ini juga menjadi dasar untuk keduabelah pihak dalam mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Rektor UIN Walisongo Semarang, dalam sambutannya menyampaikan, terdapat beberapa kesamaan antara UIN Walisongo Semarang dan IAIN Batusangkar yang dapat menjadi modal untuk membangun kerjasama strategis ke depan.
“Melihat visi IAIN Batusangkar ada ciri kesamaan mengenai integrasi keilmuan, kearifan lokal dan upaya mencapai reputasi global, ini modal penting untuk kedepan membangun kerjasama yang sinergis” Ujar Prof Imam. Lebih lanjut Prof Imam, menyampaikan bahwa untuk mencapai kemajuan bersama, PTKIN di bawah Kementerian Agama perlu terus membangun kerjasama produktif di berbagai bidang.
“Sesama PTKIN bukanlah kompetitor, kita perlu berjalan sinergis untuk bersama-sama memajukan PTKIN, basis karakter yang dimiliki masing-masing PTKIN menjadi dasar untuk membangun kolaborasi produktif” tutup Prof Imam. (DO/JM).