Tanah Datar, JurnalMinang.Com. Pasca munculnya kisruh antara ‘mundur’ dan ‘dicopot’ nya ketua DPC Gerindra Tanah Datar Edi Arman tgl 8 September 2020 muncul analisa serta prediksi kemana Edi Arman akan merapat. Pertemuan dengan tokoh masyarakat Pabasko sudah dimulai sehari sebelumnya tetapi itu baru sebatas silaturahmi antara Jon Enardi dan Syafrudin. Setidaknya hal itu disampaikan oleh beberapa media online.
Setelah “bebas” dari Gerindra Edi Arman tentu bebas pula menentukan arah politiknya. Kemana dia mau merapat tentu hak pribadinya pula. Yang jelas Edi Arman memiliki basis suara dari berbagai kelompok tani, kader kader setia yang pernah dia besarkan serta hubungan kekerabatan serta daerah asal atau kampung halaman beliau sendiri.
Melihat dari background Edi Arman yang sudah “kenyang” makan asam garam persoalan pertanian tentu secara visi dan hatinya lebih dekat ke persoalan pertanian yang secara basis politik lebih dikenal juga sebagai binaan partai PKS. Tetapi hal itu belum merupakan jaminan pula. Variabel lain yang membuat dia mempertimbangkan arah dukungan tentu tidak bisa dilepaskan dari persahabatan dengan para calon bupati maupun calon wakil bupati yang muncul sekarang. Ada history tersendiri.
Ketika dikonfirmasi oleh JurnalMinang kepada salah seorang pimpinan PKS di Tanah Datar melalui pesan WhatsApp, muncul jawaban bahwa secara prinsip DarmaTani bersedia bekerjasama dengan Edi Arman karena selama ini mereka sudah banyak bermitra di lapangan ketika Edi Arman menjabat dahulu. Mereka sudah memiliki kesamaan “sense of program” yang sudah terpola secara masif.
Namun untuk pastinya kemana Edi Arman akan merapat dan bagaimana sebenarnya kisruh antara ‘mundur’ atau ‘dicopot’ dari ketua DPC Gerindra, Edi Arman akan menyampaikannya secara resmi melalui konferensi pers besok Rabu, 9/09/2020 di sebuah restoran di kawasan Batusangkar. Tentu penjelasan Edi Arman akan ditunggu oleh berbagai pihak agar jelas duduk persoalannya. (Red.JM).
