Dr.Sirajul Munir: Penyuluh Agama Harus Memanfaatkan Medsos Secara Cerdas

Batusangkar, Jurnal Minang. Media sosial berkembang dengan pesat dikarenakan setiap orang mampu mempunyai media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok, WhatsApp dan lain-lain.

Adanya media sosial bagi remaja telah memudahkan mereka untuk lebih memahami dunia luar, seperti interaksi antar individu maupun kelompok.

Namun, kehadiran media sosial telah memunculkan perilaku negatif terhadap gaya hidup remaja, membuat remaja tampil lebih individualistis, sehingga segera memicu sikap kurang kesadaran terhadap lingkungan yang diinginkan.

Namun penggunaan media sosial yang tidak tepat dapat merusak hubungan antara individu dan kelompok.

Hal ini yang diutarakan Dr. Sirajul Munir, M.Pd, Wakil Direktur Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar di hadapan puluhan peserta Pelatihan Penyuluh Agama Se-Sumatera Barat, di Emersia Hotel, Sabtu (09/11/24).

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan mengambil tema “Berbahagia Karena Mencerdaskan dan Mencerahkan Umat”.

Dalam pelatihan tersebut, Sirajul Munir mengajak para Penyuluh Agama untuk giat menggunakan Media Sosial dalam hal-hal positif untuk menyampaikan pesan-pesan yang baik di tengah-tengah masyarakat.

Lebih lanjut wadir Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar ini menyampaikan, fakta bahwa Jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 191 juta pengguna. Angka ini setara dengan 73,7% dari total populasi Indonesia.

Oleh karena itu para penyuluh agama perlu memanfaatkan media ini dalam mengedukasi ummat,” tegasnya.

Penggunaan medsos bagi penyuluh akan bermanfaat, pertama dapat menjangkau audien lebih banyak, kedua, memudahkan ummat untuk mengakses informasi agama kapan saja, ketiga memberikan pengetahuan agama yang bermanfaat bagi ummat, dan ke empat, membantu ummat muslim memahami akidah, syariah, muamalah, dan akhlak.

Beliau lebih lanjut menghimbau para peserta untuk lebih bijak menggunakan medsos seperti tidak menyebarluaskan berota hoax, hate speech, menghindari penyebaran SARA, dan harus menghargai karya orang lain,” tutupnya. (Doni/Red.Jm)

Baca Juga :  UIN Mahmud Yunus Batusangkar Gelar Pelatihan Kepemimpinan untuk Pimpinan Lembaga Mahasiswa