News  

Disdik Limapuluh Kota siapkan cara pembelajaran bagi siswa baru SD

Sarilamak, jurnalminang.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat berencana akan menggunakan sistem jemput bola untuk cara belajar bagi siswa baru Sekolah Dasar (SD).

Kepala Disdik Kabupaten Limapuluh Kota Indrawati di Sarilamak, Rabu mengatakan kepada jurnalminang sistem jemput bola yang disiapkan tersebut mengingat akan sulitnya mengajar siswa kelas 1 SD melalui daring.

“Kalau siswa kelas 1 SD itu akan belajar baca dan tulis, tentu tidak akan maksimal jika menggunakan metode daring seperti siswa lainnya,” ujarnya di dengar jurnalminang

Sebab, kata dia, untuk mengajar siswa dalam belajar membaca dan menulis memiliki cara tersendiri oleh guru sehingga tidak dimungkinkan hanya melalui daring atau diserahkan ke orang tua.

Ia menjelaskan sistem jemput bola yang dimaksudkan adalah seorang guru akan langsung mendatangi rumah dari peserta didik.

Di rumah tersebut, guru tidak hanya akan mengajar satu orang siswa melainkan lima siswa yang kediamannya di sekitar area rumah tersebut.

“Sekarang kan sudah sistem zonasi, sehingga rumah siswa biasanya berdekatan dan dari daerah yang sama. Jadi tidak ada ceritanya siswa berasal dari daerah lain,” ujarnya, jurnalminang.

Dengan sistem ini, kata dia dihadapan wartawan jurnalminang tentunya siswa tidak akan belajar setiap hari. Namun, akan dijadwalkan sesuai dengan kesanggupan dari guru yang akan mengajar.

“Misalnya, kalau satu kelas itu 20 orang tentu akan dibagi empat sif. Jadi setiap siswa hanya belajar satu kali empat hari dengan guru, selebihnya dengan mempedomani modul yang akan diserahkan ke orang tua,” sebutnya.

Namun, ia menegaskan bahwa ini baru rencana yang telah disiapkan oleh Disdik Limapuluh Kota, karena pihaknya masih menunggu izin dari instansi terkait lainnya.

Baca Juga :  Bupati Eka Putra Tinjau Persiapan Kedatangan Presiden RI di Limakaum

“Ini juga bergantung dan diserahkan kepada orang tua. Ini tidak akan dapat dilakukan ketika orang tua juga tidak mengizinkan karena mempertimbangkan kesehatan anak,” ujarnya. (Joli)