Padang, Jurnal Minang. Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM, Senin (13/5/2024) paparkan kondisi terkini pasca bencana banjir lahar dingin, longsor dan air bah yang terjadi pada Sabtu malam kemarin, dihadapan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S. Sos, MM.
Pertemuan yang dilakukan di Gedung VVIP Bandar Udara Internasional Minangkabau tersebut juga dihadiri oleh anggota DPR RI Komisi VIII Jon Kenedi Azis, Kepala BMKG RI Dwi Korita Karnawati, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Kapolda Sumbar, Danrem 023 Wirabraja, Sekda Provinsi Sumbar, Pj. Walikota Padang Panjang, Sekda Agam, Sekda Kabupaten Padang Pariaman, Pj. Walikota Padang Ketua DPRD Tanah Datar dan undangan lainnya.
Bupati Eka Putra menjelaskan bahwa saat ini beberapa upaya sedang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dibantu tim untuk melakukan pencarian 29 orang korban yang masih belum ditemukan.
“Untuk mencari korban hilang yang belum ditemukan, kami dibantu oleh Basarnas, TNI, Polri, relawan, masyarakat dan lainnya. Dan untuk melakukan pencarian selain manual kami juga menggunakan drone ternal, tujuannya tentu untuk memudahkan pencarian,” ujar Bupati.
Dikatakannya, pasca bencana banjir lahar dingin, longsor dan air bah, saat ini ada warga yang berada di pengungsian dan jumlahnya cukup banyak.
“Di kabupaten Tanah Datar saat ini jumlah warga yang mengungsi sebanyak 2.500 orang, semuanya kami tampung dan kami sediakan tenda. Kami juga sudah mendirikan dapur umum untuk membantu para pengungsi,” tambahnya.
Selain itu, Bupati Eka Putra juga memaparkan bahwa akibat bencana tersebut sekitar rumah warga yang rusak berat sebanyak 84 unit, rusak sedang 125 unit dan rusak ringan 17 unit.
Sedangkan rumah warga yang hanyut diterjang air sebanyak 6 unit, jembatan rusak sebanyak 27 unit, fasilitas pendidikan sebanyak 1 unit, tempat ibadah 1 unit dan irigasi rusak sebanyak 33 unit. Sedangkan, tambah Bupati, lahan pertanian warga yang rusak diterjang air seluas kurang lebih 150 hektare dan hewan ternak (sapi dan kambing) warga yang hanyut sebanyak 41 ekor.
Bupati Eka juga mengatakan, untuk korban meninggal dunia 19 orang, luka-luka 20 orang dan korban hilang sebanyak 14 orang. Kendaraan bermotor roda 4 sebanyak 46 unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 115 unit.
Sementara, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyarankan agar Gubernur Sumatera Barat mengeluarkan status tanggap darurat terkait bencana alam yang melanda beberapa kabupaten/kota yang berada di sekitar gunung Marapi.
Dia juga mengatakan beberapa langkah yang harus segera dilakukan, diantaranya korban yang meninggal dunia segera diberikan hak-haknya dan korban hilang harus betul-betul dicari dan ditemukan maksimal dalam 6 hari ke depan.
“Intinya, kebutuhan masyarakat harus kita penuhi sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Tidak hanya masyarakat, termasuk seluruh tim yang bekerja di lapangan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto juga menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai Dukungan Operasional Penanganan Darurat Bencana sebesar Rp. 250 juta dan Dana Siap Pakai Dukungan Logistik dan Peralatan (DSP) Bencana berupa Tenda Pengungsi, Tenda Keluarga, Sembako, Makanan Siap Saji, Terpal, Selimut, Kasur Lipat, Genset dll untuk korban bencana banjir lahar dingin, longsor dan air bah di kabupaten Tanah Datar. (Kasdi Ray/Red.Jm)