Batusangkar, Jurnal Minang. Selepas menerapkan masa tanggap darurat selama 28 hari pasca bencana banjir bandang dan galodo, Pemerintah Daerah Tanah Datar memutuskan tidak memperpanjang dan masuk ke masa transisi darurat.
Hal ini disampaikan Bupati Tanah Datar Eka Putra saat rapat evaluasi penanganan bencana banjir bandang dan galodo, Jum’at (8/6/2024) malam di Indojolito Batusangkar.
“Setelah mempertimbangkan masukan dan pandangan berbagai pihak terkait, seperti Basarnas,Masuk BMKG, BNPB, BPBD dan lainnya, kita putuskan kita beralih ke masa transisi darurat untuk setahun ke depan,” katanya.
Karena itu, tambah Eka Putra, seluruh instansi terkait segera untuk mempersiapkan seluruh administrasi dan dokumen yang diperlukan dalam masa transisi darurat tersebut.
“Dalam masa ini kita akan terus bekerja untuk merehab, merekonstruksi bahkan membangun seluruh prasarana umum yang rusak, seperti jembatan, irigasi, sekolah, jalan, rumah, lahan pertanian dan lainnya,” ungkap Bupati.
Kemudian Eka Putra juga menyampaikan ucapan dan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak, baik itu Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota lainnya, Perantau, paguyuban, BUMN, BUMD, Perguruan Tinggi dan pihak lainnya yang turut membantu langsung penanganan bencana ataupun memberikan bantuan uang dan logistik.
“Alhamdulillah, perhatian semua pihak untuk penanganan bencana ini sungguh luar biasa, terima kasih, semoga dinilai ibadah oleh Allah SWT. Dan mari kita bangkit dan normal kembali,” sampainya.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan ucapan terima kasih dan kebanggaan yang khusus bagi ribuan personil Satgas dan relawan yang telah bekerja keras selama 28 hari pasca bencana.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada ribuan personil yang terdiri dari Basarnas, Marinir, TNI angkatan Darat, Polisi, relawan PMI, Satgas Bencana Nagari, Camat, Wali Nagari dan tim Satgas yang telah maksimal bekerja siang malam tanpa kenal lelah,” ujarnya.
“Kepada pihak keluarga terima kasih telah mengikhlaskan keluarganya, kita doakan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah,” tukasnya.
Korlap Basarnas Hendri juga menyampaikan permohonan maaf karena selama 28 hari melaksanakan tugas penanganan bencana.
“Setidaknya sebanyak 4.500 personil yang terlibat dalam proses penanganan bencana dan pencarian korban, bahkan pencarian juga sampai ke wilayah tetangga, namun masih ada masyarakat yang belum ditemukan, kami mohon maaf,” sampainya.
Namun, tambah Hendri, meskipun esok kita kembali ke satuan masing-masing, sekiranya ke depan masih butuh Basarnas, ia siap membantu dan menurunkan personil ke Tanah Datar. (Kasdi Ray/Red.Jm)