Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat Sukses Gelar FTBI Jenjang SMP dan Berkomitmen Lestarikan Bahasa Minangkabau

Padang, 14 November 2025, Jurnal Minang. Setelah sukses melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Sumatera Barat untuk jenjang SD pada 5 November 2025 lalu, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat (BBPSB) melalui Tim Kerja Pemodernan dan Pelindungan Bahasa kembali menghadirkan semarak FTBI 2025 untuk Jenjang SMP. Peserta berasal dari 18 kabupaten/kota di Sumatera Barat.

Kegiatan ini digelar di Kompleks BBPMP Sumatera Barat dan menjadi puncak dari rangkaian program Revitalisasi Bahasa Daerah tahun 2025 yang merupakan salah satu program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikdasmen RI. Sebelumnya, sudah diadakan Bimtek/Pelatihan untuk para guru agar bisa menularkan pengetahuan yang diperolehnya kepada siswa.

Peserta FTBI tahun ini merupakan perwakilan terbaik dari hasil seleksi tingkat kabupaten/kota se-Sumatera Barat. Festival dibuka secara resmi oleh Walikota Padang yang diwakili Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Padang, Dr, Syamdani, S.Pd., M.Pd. Ia menyampaikan dukungan dan apresiasi atas upaya Balai Bahasa menjaga vitalitas bahasa Minangkabau.

“Kondisi bahasa Minangkabau terutama di kalangan generasi muda saat ini cukup memprihatinkan. Hal itu terjadi karena generasi muda cenderung menggunakan bahasa nasional dan bahasa gaul, alih-alih menggunakan bahasa Minangkabau,” ujar Syamdani.

Sementara Kepala BBPSB, Rahmat, S.Ag., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan pesan penuh harapan. “Anak-anak yang tampil di FTBI bukan sekadar peserta lomba, tetapi juga duta bahasa ibu bagi masa depan Sumatera Barat. Mereka akan mewakili provinsi ini di ajang FTBI Tingkat Nasional di Jakarta.”

Ada lima ajang unjuk kebolehan yang diperlombakan dalam FTBI Jenjang SMP tahun ini, yaitu Manulih Carito, Manulih jo Mambaco Pantun, Bacarito, Bapidato, dan Badendang. Dewan juri profesional berasal dari kalangan akademisi dan praktisi menilai dengan cermat setiap penampilan para peserta. Dari setiap mata lomba, terpilih empat pemuncak terbaik di tiap cabang: terbaik I, II, III, dan Pemenang favorit.

Baca Juga :  Ketua serta Pengurus IKTDP Palembang Disambut Bupati di Indojolito

Para pemenang menerima piala, sertifikat, dan uang apresiasi sebagai bentuk penghargaan atas kecintaan mereka terhadap bahasa ibu.
Festival ini bukan hanya ajang lomba, tetapi juga perayaan cinta terhadap bahasa ibu. “FTBI merupakan upaya kolektif pelestarian bahasa Minangkabau di Provinsi Sumatera Barat” tutup Fitria Dewi, Ketua Tim Kerja Pemodernan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra. (Red.Jm)