Balai Bahasa Provinsi Sumbar Adakan FGD Pelestarian Sastra Lisan di Tanah Datar

Tanah Datar, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Balai Bahasa Provinsi Sumbar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Tanah Datar melakukan FGD tentang pelestarian sastra lisan, Kamis, 10 Maret 2022 di aula kantor Dikbud Tanah Datar di Pagaruyung.

Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan dan mencari bagaimana teknis yang baik untuk model pelestarian tradisi lisan Managua yang ada di Luak Nan Tuo. Tradisi Managua ini sudah mulai langka dan tidak banyak lagi generasi muda yang bisa melakukannya.

Peserta acara adalah anggota komunitas, sanggar, penggiat seni budaya, maestro sastra lisan, KNPI, Bundo kanduang, pejabat terkait serta praktisi sastra lisan yang masih eksis. Termasuk pula dukungan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Tanah Datar yang siap untuk mengarsipkan dan menyimpan hasil kegiatan tersebut nantinya di Perpustakaan Daerah Tanah Datar.

“Kami dari Dikbud Tanah Datar siap mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini. Terimakasih kepada Balai Bahasa Provinsi yang sudah menunjuk Tanah Datar sebagai tempat pelestarian sastra lisan tentang Managua” ujar Abrar Mukhlis Kabid Kebudayaan dalam sambutannya membuka acara.

Hadir sebagai narasumber Dr Demina, M.Pdvdari IAIN Batusangkar dan Irwan Malin Basa, M.Pd sebagai pimpinan Komunitas Nagari Tuo Pariangan yang juga salah seorang anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) kabupaten Tanah Datar.

Berbagai usulan bermunculan dari peserta FGD termasuk beberapa penampilan dari maestro dan praktisi sastra lisan di Tanah Datar. Banyak informasi baru yang bisa dihimpun melalui FGD ini.

“Sebagai tindak lanjut acara ini, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat akan melakukan pelatihan untuk pelestarian sastra lisan managua di Tanah Datar. Insya Allah, kita akan lakukan kegiatan pelatihan setelah lebaran nanti. Pesertanya kami alokasikan untuk 40 orang” jelas Trisna dari Balai Bahasa Provinsi ketika menutup acara FGD ini. (IMB/Red.Jm).

Baca Juga :  Para Wali Nagari Ikuti Bimtek Peningkatan Kapasitas demi Pengembangan Nagari