Mengenal Pandai Besi di Luak Nan Tuo

Tanah Datar, JurnalMinang.com. Salah satu keterampilan/skill yang sudah diwarisi dari nenek moyang orang Minangkabau adalah ‘pandai besi’ atau yang dikenal sebagai tukang apa. Di Luak Nan Tuo ini yang cukup terkenal adalah pandai besi dari daerah Guguak Pariangan. Ketika media ini berkunjung ke lokasi pandai tersebut banyak hal yang perlu diinformasikan kepada masyarakat terutama generasi muda hari ini.

Pandai besi di jorong Guguak Pariangan sudah diwarisi secara turun temurun. Dahulunya mereka terampil membuat berbagai peralatan besi secara tradisional. Sebutlah misalnya pisau, cangkul, golok, sabit, bajak, samurai bahkan senjata api tradisional bisa mereka buat. Tapi karena ada UU darurat th 1951 tentang larangan senjata api masyarakat tidak lagi membuatnya. Produksi saat ini hanya untuk membuat peralatan pertanian dan perkakas dapur lainnya.

Dari wawancara dengan pandai besi, kita mengenal beberapa istilah lokal mereka. Ada yang disebut tapo yaitu martil besi bertangkai untuk menghantam besi yang sedang dibuat. Ada namanya landasan yaitu tempat/alas memukul besi yang terbuat dari besi yang sangat tebal. Ada juga namanya aia sapuhan basi yaitu air yang digunakan untuk mencelupkan besi ketika sedang panas. Ada juga istilah cirik basi yaitu kotoran besi yang melepuh dari besi yang sedang ditempa yang disebabkan karena suhunya terlalu panas.

Lika liku hidup pandai besi ini dicurahkan agar Pemerintah Daerah juga mengetahuinya. Mereka tidak bisa lepas dari permainan harga pedagang besar atau tengkulak. Barang yang sudah mereka buat selama beberapa hari dijual oleh pedagang besar yang keuntungan nya berkali lipat dari yang diperoleh oleh pandai besi yang sudah bertabur keringat dalam bekerja. “Tentu ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah daerah demi kesejahteraan masyarakat” keluh mereka. (Bersambung). (Red/JM).

Baca Juga :  Studi Tiru Pemkab Tanah Datar Berlanjut ke Banyuwangi