News  

Eka Putra Perlu Berbenah Jika Ingin Sukses di Pilkada

Tanah Datar, Jurnalminang.com. Persaingan di Pilkada Tanah Datar diprediksi akan semakin sengit karena hari demi hari ada saja orang yang muncul sebagai balonbup. Salah satunya adalah Eka Putra, SE yang mendeklarasikan diri pada hari Sabtu, 13 Juni 2020 sebagai salah seorang balonbup di Tanah Datar. Namun untuk mendulang sukses di Pilkada tentu tidak semudah hitungan diatas kertas. Banyak variabel yang mesti diperhitungkan.

Menurut Nopi Budiman, M.Si (Pimpinan Pusat Kajian Politik Studia Politika) bahwa Luak Nan Tuo ini masyarakat nya tidak terlalu terpolarisasi. Faktor geopolitik berpengaruh besar dalam meraup suara. “Tokoh sekalas Eka Putra sekalipun tidak menjamin sebab popularitas dan elektabilitas nya belum cukup teruji. Kegagalan Eka pada Pileg tahun lalu adalah bukti konkrit meskipun pilkada dan pileg beda nuansanya” jelas Nopi yang merupakan alumni Fisip UGM ini. Untuk itu perlu pembenahan dari berbagai segi jika memang ingin sukses.

Disamping itu, pasangan yang mendampingi para calon juga berpengaruh karena masyarakat akan melihat siapa pasangannya.  “Pasangan yang percaya diri akan menang adalah pasangan yang memiliki elektabilitas diatas 50 persen menurut hasil survey yang benar-benar dilakukan dengan metodologi survey yang benar dan ilmiah, bukan survey rekayasa atau ecek-ecek” tambah Nopi yang sudah malang melintang di dunia survey. Lagi pula, strategi kampanye dan tim sukses juga berpengaruh. Jika salah memasang tim, maka kegagalan yang diperoleh.

Sementara itu, menurut Sofyan (antropolog) yang sudah banyak meneliti karakter pemilih di Tanah Datar dan Sumbar ini, lain daerah lain pula karakter nya. “Ada daerah yang diberi label red zone atau zona merah. Para calon tidak perlu Jor joran berkampanye di daerah tersebut apalagi melempar bantuan habis habisan. Sebab karateristik masyarakatnya “abu abu.” Umpan habih ikan tak dapek” tambah Sofyan sambil tertawa.

Baca Juga :  Pemerintahan Nagari Balimbiang Mutakhirkan Objek PBB

Faktor lainnya yang harus dihitung adalah faktor pesaing. Setidaknya sudah ada balonbup lain yang muncul seperti Wabub incumbent Zuldafri Darma, Mantan Anggota DPR RI Betty Sadiq Pasadigoe, mantan Birokrat Syafrudin, politisi dan juga mantan anggota DPRD provinsi Sumatera Barat Sultani dan tidak tertutup kemungkinan akan ada balonbup yang lain. Mereka semuanya tentu memiliki basis masa masing-masing serta sudah memperhitungkan plus minus lawan masing-masing. Hanya waktu yang akan menjawabnya nanti pada tgl 9 Desember 2020 jika Pilkada tidak diundur lagi. (Red/ADM).