Padang, Jurnal Minang. Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Prof. Delmus Puneri Salim, Ph.D, didaulat menjadi pemateri utama dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Evaluasi Tata Kelola Organisasi Pengawas Pemilu yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia. Selasa, 07/10/2025, di Fakultas Hukum Unand, Padang.
Dalam paparannya, Prof. Delmus memaparkan tema seputar Hubungan Kelembagaan dan Stakeholder, dengan menyoroti peran aktif masyarakat sipil, perguruan tinggi, media, serta organisasi kepemudaan dalam mewujudkan pengawasan pemilu yang partisipatif. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menjaga integritas demokrasi, terutama dalam mengawasi proses pemilu yang transparan dan akuntabel.
“Pengawasan tidak bisa hanya dibebankan pada satu institusi. Harus ada sinergi antar lembaga, dengan dukungan penuh dari masyarakat, akademisi, dan media,” ujar Prof. Delmus. Ia juga menekankan pentingnya ruang-ruang dialog seperti FGD ini dalam memperkuat komitmen bersama terhadap demokrasi yang sehat.
FGD ini dihadiri langsung oleh Anggota Bawaslu RI, Herwyn J.H. Malonda, yang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa forum ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam tata kelola organisasi pengawas pemilu. Ia juga menekankan pentingnya masukan dari berbagai pihak untuk merumuskan strategi penguatan kelembagaan pengawasan yang lebih efektif dan responsif terhadap dinamika pemilu.
Selain Prof. Delmus, sejumlah akademisi dan pakar hukum ternama turut menjadi pemateri, seperti Feri Amsari, Charles Simabura, dan Khairul Fahmi. Kehadiran mereka memperkaya diskusi dengan beragam perspektif, baik dari sisi hukum tata negara, pengawasan pemilu, hingga peran masyarakat dalam menjaga demokrasi.
Peserta FGD terdiri dosen Fakultas Hukum Unand, advokat, praktisi hukum, mahasiswa, serta perwakilan lembaga kemahasiswaan baik dari internal maupun eksternal kampus. (Doni/Red.Jm)
